ads
Ratusan Kader ‘Aisyiyah DIY Hadiri Tasyakur Milad ke-107: Refleksi Perjalanan Panjang ‘Aisyiyah

Ratusan Kader ‘Aisyiyah DIY Hadiri Tasyakur Milad ke-107: Refleksi Perjalanan Panjang ‘Aisyiyah

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Memperingati Milad ke-107 tahun ‘Aisyiyah, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DI Yogyakarta, menyelenggarakan Tasyakur pada Kamis (23/5). Berlangsung di Amphitarium Gedung Utama Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Tasyakur diikuti sekitar 350 kader ‘Aisyiyah se-DIY serta segenap tamu undangan. 

Pada acara ini, seluruh kader turut mensyukuri nikmat atas usia ‘Aisyiyah yang telah mencapai usia ke-107 tahun. Tak hanya semata karena kelahiran saja, tetapi juga atas perjalanan panjang yang telah dilalui ‘Aisyiyah. 

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Kesyukuran tidak semata kelahiran, tapi yang terpenting mensyukuri nikmat Allah atas perjalanan panjang yang sudah dilalui. Perjalanan ini penting bagi kita semua sebagai panggilan dakwah agar mensyukuri nikmat ini bersama-sama,” kata Ketua PWA DIY, Widiastuti, S.Ag., M.M.

Dengan tema milad ke-107 ‘Aisyiyah, yaitu: “Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta”, Widiastuti menegaskan komitmen PWA DIY untuk memperluas dan memperkokoh dakwah Islam. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai islam

“Beragama bagi kita harus senantiasa menjalankan dan mengembangkan khasanah kemanusiaan agar bermanfaat dan responsif terhadap persoalan agama dan kemanusiaan,” ucapnya. 

Tentunya, tujuan dari digelarnya Tasyakur milad ini adalah, di samping mengkonsolidasikan pimpinan dan anggota, juga menjadi momen untuk kembali merefleksikan dan merenungkan nilai-nilai yang sudah ditanamkan KH. Ahmad Dahlan dan para generasi awal, dimana mereka mampu menjalankan prinsip berilmu amaliah dan beramal ilmiah. 

Hal itu diimplementasikan dalam berbagai kegiatan dengan memberikan kesadaran melalui dakwah yang sangat luas. Terutama, di bidang pendidikan dengan ribuan TK ABA yang tentu saja ini perlu dirawat dan dikembangkan lalu terus berinovasi. 

Tak hanya pendidikan, ‘Aisyiyah juga fokus di bidang ekonomi. Dengan usahanya seperti bueka, SCM, dan lainnya, diharapkan bisa menjawab persoalan ekonomi yang diakui banyak sekali. 

“Banyak sekali ibu-ibu yang jadi tulang punggung keluarga dan (dakwah ekonomi-red) ini menjawab persoalan ekonomi masyarakat,” tumpal Widiastuti.

Selain itu, ‘Aisyiyah juga terus bersemangat dengan spirit ta'awun melalui dakwah responsif terhadap persoalan umat dan kemanusiaan, dengan aktif lewat lembaga yang tanggap terhadap bencana. Lalu, ‘Aisyiyah mempelopori gerakan bersih dan damai, berusaha menampilkan jadi figur berakhlakul karimah dan menjunjung tinggi nilai kemamusiaan. 

Menurutnya, sangat penting bagi ‘Aisyiyah untuk meneguhkan komitmen dan meningkatkan pemahaman keislaman sebagai rahmatan lil alamin. 

Dengan dakwah yang senantiasa membantu dan menyelesaikan problem yang dihadapi dalam memberdayakan masyarakat untuk mengatasi permasalahan sosial dan memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi. 

Untuk itu, Widiastuti mengajak semua kader untuk tetap tekun untuk mendapatkan kebermanfaatan yang besar melalui ‘Aisyiyah. “Kita semua harus bisa tekun agar mendapatkan nilai manfaat yang besar,” tandasnya. (*) 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow