Oleh: Yayan Suryana

Menjadi anggota Persyarikatan Muhammadiyah memang membahagiakan dan menyenangkan. Pergi ke luar negeri, selama memiliki akses komunikasi yang baik dengan diaspora kader dimanapun negara yang dituju, mereka akan menyambut dan menerima kedatangan saudaranya untuk menjalin silaturahmi, membangun sinergi, dan keakraban sebagai sesama anggota Muhammadiyah.

Setidaknya hal ini dialami anggota persyarikatan yang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci tahun 2023. Merasakan bagaimana diaspora kader Muhammadiyah di wilayah Saudi Arabia dan sekitarnya datang menyambut dan memberikan sejumlah layanan untuk memudahkan jamaah.

Bukan hanya menyambut, namun bekerjasama konstruktif yang bisa memberi manfaat baik jangka pendek maupun jangka panjang.

PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) Arab Saudi bekerjasama dengan KBIHU ‘Aisyiyah DIY dalam pengadaan hadyu. Hal ini menjadi langkah baru mengingat tahun-tahun sebelumnya pengadaan hadyu diserahkan kepada pihak di luar persyarikatan.

Bagi  jamaah,  mengadakan hadyu merupakan kewajiban karena memilih haji tamatu’. Namun di balik itu terdapat peluang bisnis sangat besar yang bisa diperankan PCIM Arab Saudi.

Ribuan warga Muhammadiyah setiap tahun menunaikan ibadah haji, maka ribuan hadyu pula  yang harus disediakan PCIM. Bisa dihitung berapa marjin keuntungan yang bisa dibukukan.

Bukan hanya hadyu yang bisa dihandle oleh PCIM Arab Saudi terkait dengan kehadiran jamaah haji. Mereka bisa membantu penyediaan catering saat jamaah tidak mendapatkan jatah dari Kemenag yang sekurang-kurangnya selama tiga hari atau sembilan kali makan.

Selain itu PCIM membantu dalam penukaran uang rupiah ke real Arab Saudi, membantu pembelian wakaf Al Qur’an, pelayanan city tour, dan lain-lain. Semua itu tinggal bagaimana pengelolaannya supaya lebih profesional sehinga mendapatkan margin keuntungan proporsional.

Puncak layanannya, PCIM Arab Saudi mengundang makan malam Jama’ah Haji KBIHU ‘Aisyiyah DIY di Restaurant Hotel Afaq Mashaer pada Jum’at malam tanggal 7 Juli 2023.

Muhammad Hamka, Ketua PCIM Arab Saudi, menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dan mohon maaf atas kekurangan selama  memberikan pelayanan terhadap tamu Allah SWT di Makkah al-Mukaramah.

Sementara Prof. H. Sukamta sebagai Ketua Kafilah KBIHU se-DIY memberikan support yang sangat baik atas inisiatif, gagasan, dan kerja PCIM Arab Saudi. Sebagai orangtua sudah selayaknya mendorong kiprah PCIM yang nota bene adalah mahasiswa yang sedang belajar di sejumlah universitas di  Makkah, Madinah, Jeddah, Riyadh, dan sekitarnya.

Jamuan makan malam Nasi Mandi daging kambing, ayam goreng dan ayam bakar, lengkap dengan sambal khas Arab disajikan di atas shafra. Shafra adalah lembaran plastik yang dihamparkan sebagai alas untuk menebarkan nasi dan lauk. Jama’ah haji dan hajjah makan sambil duduk di lantai secara berhadap-hadapan menambah suasana keakraban dan kekeluargaan di antara jamaah.

Sebenarnya cara makan seperti itu mirip dengan tradisi makan masyarakat Priangan. Nasi liwet yang dituangkan di atas  pelapah daun pisang sebagai shafra tadi.

Tradisi yang sama juga sering dijumpai di kalangan santri, makan bersama di lantai dengan menggunakan alas apa adanya, bisa daun atau anyaman bambu yang tersedia.

Ternyata makan seperti itu merupakan sunnah Rasulullah SAW.  Beliau tidak  pernah makan  di atas meja makan, dengan menggunakan piring atau tusuk sate, melainkan makan lebih mendekat ke tanah, menunjukan ketawadhuan dan kesejajaran dengan orang lain, kendati beliau sebagai pemimpin besar.

Jamuan makan malam ini menunjukkan keberamaan, persaudaraan, dan simbiosis mutualis antara PCIM Arab Saudi dengan Jama’ah KBIHU ”Aisyiyah DIY. Bagi jama’ah, makan malam ini tentu menggembirakan, menyenangkan, dan mengenyangkan. (*)

*) Yayan Suryana adalah Wakil Ketua PWM DIY, Petugas Tanah Suci BPH KBIHU ‘Aisyiyah DIY tahun 2023, dan Karom 8 Kloter 51 SOC.