Inilah 4 Program Prioritas MPM PWM DIY

Inilah 4 Program Prioritas MPM PWM DIY

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN – Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah DIY telah berlangsung selama sehari pada Sabtu (16 Shafar 1445 H bertepatan 2 September 2023) di Aula Masjid KH. Sudja’ RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.

Diikuti 77 peserta dari pimpinan dan anggota MPM PWM DIY beserta MPM PDM hingga beberapa MPM Cabang se-DIY, Rakerwil ini menjadi momentum untuk konsolidasi gerakan pemberdayaan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagaimana tema yang diusung, yakni “Kolaborasi Membangun Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat untuk Yogyakarta Berkemajuan.”

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Tema tersebut juga bagian dari visi MPM PP Muhammadiyah pada periode 2022-2027, yaitu terwujudnya ekosistem pemberdayaan masyarakat yang berkemajuan untuk mewujudkan kesejahteraan buruh, tani, nelayan, dan kelompok dhuafa-mustadh’afin sebagai perwujudan Islam rahmatan lil ‘alamin.

Untuk dapat merealisasikan visi tersebut, MPM PWM DIY sudah merumuskan empat (4) program prioritas selama 5 tahun ke depan. Mulai dari Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) dan Sekolah Kader Pemberdayaan (SEKAM) yang merupakan program nasional MPM PP Muhammadiyah.

“Dalam waktu dekat, kami akan me-launching JATAM DIY di Kulon Progo. Lalu ada SEKAM yang juga akan diselenggarakan oleh MPM PWM DIY,” kata Agus Amin Syaifuddin, S.P., M.Sc., Ketua MPM PWM DIY.

Selain menjalankan program skala nasional dari pusat, MPM PWM DIY juga akan menjalankan program unggulan berbasis wilayah. Seperti, pemberdayaan keluarga melalui pengelolaan sampah berdaya guna berbasis cabang ranting, di program ini, akan ada beberapa pelatihan, salah satunya budidaya maggot, hingga memfasilitasi penjualan sampah.

Kemudian, program pendampingan terhadap program unggulan dari MPM PDM se-DIY. Seperti Eduwisata Agro di Sleman, pengembangan aren di Kulon Progo, serta akselerasi mocaf, penyulingan sereh, dan budidaya ulat sutera di Gunungkidul.

“Kami juga akan membentuk koperasi yang bisa menjembatani produk-produk mereka itu (untuk) bisa disalurkan ke pasar,” lanjut Agus.

Terakhir, ada program penurunan kerawanan sosial berbasis keluarga, yang masih disusun bersama beberapa stakeholder. Program ini diharapkan bisa memunculkan program-program turunan yang dapat dikolaborasikan bersama majelis, lembaga, dan Ortom.

“Sesuai dengan tema, yaitu kolaborasi, maka program-program ini tidak bisa dilakukan sendiri. Pemberdayaan itu adalah kerja yang harus berkolaborasi, bersama-sama, dan saling mendukung satu sama lain,” jelas Agus.

Program penurunan kerawanan sosial ini juga diharapkan dapat menggandeng anak-anak milenial

Wartawan : Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow