Timur Tengah Memanas, Dubes RI untuk Lebanon Soroti Dampak Bagi Stabilitas Global

Timur Tengah Memanas, Dubes RI untuk Lebanon Soroti Dampak Bagi Stabilitas Global

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Indonesia untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari, menyatakan bahwa konflik di Timur Tengah dapat disebut sebagai perang proxy karena melibatkan banyak negara besar dunia. Pernyataan ini disampaikan oleh Hajriyanto, yang juga Ketua PP Muhammadiyah periode 2015-2022, pada Sabtu (25/5) dalam Webinar Nasional "Dinamika Ekonomi Politik Internasional di Tengah Konflik Timur Tengah dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Indonesia" yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta.

Eskalasi konflik di Timur Tengah dimulai dengan perang Palestina-Israel pada Oktober 2023, yang menelan hampir 40 ribu jiwa dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur serta banyak korban luka-luka.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

"Timur Tengah bisa disebut sebagai wilayah perang proxy, di mana kekuatan besar dunia, terutama negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, serta kekuatan regional seperti Israel, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, terlibat," kata Hajriyanto.

Negara-negara superpower dunia yang terlibat dalam perang Palestina-Israel termasuk Amerika Serikat, sedangkan kekuatan regional di Timur Tengah mencakup Israel, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Masing-masing memiliki proxy di kawasan tersebut.

Hajriyanto juga menyoroti dampak global dari konflik di Timur Tengah, termasuk terhadap Indonesia. Konflik tersebut berpengaruh pada sektor politik dan ekonomi, termasuk melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika. Kondisi serupa dialami negara lain seperti Lebanon dan Suriah. Konflik juga meningkatkan angka kemiskinan dan merusak infrastruktur, seperti yang terjadi di Gaza.

Secara politik, perang di Timur Tengah menyebabkan instabilitas global, dipengaruhi oleh aktor-aktor non-negara seperti Hizbullah, Houthi, dan Hamas yang terlibat langsung dalam perang dengan Israel. Instabilitas ini juga memicu gelombang protes di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, yang diorganisir oleh aktor non-negara seperti mahasiswa yang mendukung warga Palestina di Gaza.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow