Perguruan Tinggi Jadi Kunci Penanggulangan Bencana Bagi Komunitas
YOGYA – Perwujudan resiliensi komunitas di tingkat daerah dalam kebencanaan merupakan fungsi utama pembentukan Kampus Tangguh Bencana.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), H. Budi Setiawan, S.T., dalam giat Seminar Nasional “Kampus Tangguh Bencana” di Universitas Muhammadiyah Kendari pada 12 Oktober 2023.
Menurut Budi, keterlibatan masyarakat dalam peningkatan kapasitas itu penting. "Jangan sampai masyarakat hanya menjadi obyek, tetapi juga harus menjadi subyek untuk kita latih terus kapasitasnya,” ujarnya.
Namun sebelum sampai pada peningkatan kapasitas di komunitas, Budi menyebutkan bahwa perguruan tinggi jelas lebih dulu membutuhkan peningkatan kapasitas tersebut.
Resiliensi dimulai dari organisasinya yang memiliki kepentingan untuk sampai pada pemberian ketangguhan di dalam komunitas.
Perguruan tinggi sebagai instansi yang paling dekat dengan masyarakat. Namun juga memiliki ruang dalam upaya pengarusutamaan kebijakan penanggulangan bencana kepada pemerintah.
Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, M.T., Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Perguruan Tinggi, sepakat bahwa perguruan tinggi mampu bekerja dari level lokal sampai regional.
Perguruan tinggi itu bisa terlibat aktif sebagai pihak ketiga untuk mendorong pemerintah melalui advokasi kebijakan dan mendorong platform daerah dalam rencana aksi penanggulangan bencana.
Di sisi lain, Eko juga mendorong perguruan tinggi untuk bergerak dalam aksi pencegahan risiko bencana melalui pengembangan riset pada KKN Tematik dan penerapan kurikulum project-based learning/case based learning.
Hal tersebut disampaikan Eko karena selama ini permasalahan penelitian itu ada pada ketidakberpihakan penelitian kepada subjek penelitian. Maka, melalui perguruan tinggi justru penelitian bidang kebencanaan harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan atau permasalahan pada komunitas.
Selama ini kita selalu bangga kalau melakukan penanganan respon di lapangan, tetapi kita tidak bangga telah mampu melakukan advokasi kebencanaan. (*)
Wartawan: Affan Safani Adham
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow