Lazizmu dan Lembaga Pengembangan Pesantren Luncurkan Beasiswa 1000 Ustaz dan Ustazah Guna Penuhi Kebutuhan Pengajar Di Pesantren Muhammadiyah
SURAKARTA- Lazismu PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah meluncurkan program Pendidikan 1.000 ustaz/ustazah Pesantren Muhammadiyah (PUPM)pada tanggal 1 September. Program ini diselenggarakan bersama dengan program Beasiswa Sang Surya Lazismu dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pesantren Muhammadiyah dengan tema “Revitalisasi Pesantren Muhammadiyah sebagai Pusat Kaderisasi Ulama untuk Dakwah Islam Berkemajuan” di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lazismu PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Ketua Badan Pengurus, Ahmad Imam Mujadid Rais, dengan Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah, Maskuri. Saat penandatanganan, Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim, yang membidangi Lembaga Pengembangan Pesantren juga hadir.
Peserta program berasal dari pesantren Muhammadiyah, termasuk mereka yang mengikuti secara online maupun offline. Ahmad Imam Mujadid Rais, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, menegaskan pentingnya pelaksanaan program ini, mengingat Amanat Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah mendorong peningkatan kualitas ustaz/ustazah dan pesantren dalam mendukung dakwah Islam yang progresif.
Rais juga menyoroti kekurangan sumber daya manusia dan manajemen pengelolaan pesantren di lingkungan Muhammadiyah.
“Kita melihat memang dari sisi sumber daya manusia dan manajemen, itu sangat kurang. Harus ada ikhtiar serius,” tegas Rais.
Untuk itu, Rais menyebut bahwa kerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pesantren menjadi sangat relevan dan diharapkan akan berdampak positif dalam peningkatan jumlah ustaz/ustazah dan pemimpin pesantren, sehingga dapat mendukung perkembangan program-program Islam yang progresif di pondok pesantren Muhammadiyah.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah, Maskuri, menyambut baik kerja sama ini dan menganggapnya sebagai langkah strategis yang penting. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan peningkatan jumlah pesantren dari 127 pesantren pada akhir 2015 menjadi 440 pesantren menjelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Maskuri juga menyebut adanya permintaan dari sebagian besar pesantren akan ustaz/ustazah yang kompeten dalam hal latar belakang keislamannya.
“Dari 27 provinsi yang tersebar, sebagian besar menghendaki adanya ustaz/ustazah yang mempunyai latar belakang agama Islam yang kuat. Indikatornya adalah para ustaz/ustazah yang lulusan dari Timur Tengah bahasa Arabnya cukup menguasai dan pemahaman agama cukup mendalam,” tuturnya.
Karena hal itu, kata Maskuri, ketika program ini berjalan kader-kader yang saat ini sedang belajar, khususnya di Universitas Al-Azhar, Kairo, setelah kembali akan disebar ke pesantren-pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
“Tujuannya untuk memenuhi kekurangan ustaz/ustazah yang saat ini memang sangat dibutuhkan,” ungkap Maskuri.
Pada tahap awal ini, Lazismu dan Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah akan memberikan pendanaan kepada 20 kader yang sedang mengejar pendidikan mereka di Mesir. Setelah mereka menyelesaikan studi mereka, mereka akan ditempatkan sesuai dengan wilayah asal mereka.
Tujuan dari beasiswa ini adalah untuk mendukung perkembangan pesantren, baik dalam hal struktur organisasi maupun dalam hal peningkatan sumber daya manusia di pesantren tersebut.
Lazismu berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai majelis, lembaga, dan organisasi yang berada dalam lingkup Muhammadiyah untuk mendistribusikan dana zakat, infak, dan sedekah yang mereka kelola.
Berita ini disadur mediamu.com dari bandungmu.com dengan judul Bersama Lembaga Pengembangan Pesantren Lazismu Lncurkan Beasiswa untuk 1000 Ustaz dan Ustazah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow