ads
Klithih Emoh, Besutan LSBO PDM Kota Layak Diapresiasi

Klithih Emoh, Besutan LSBO PDM Kota Layak Diapresiasi

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — FENOMENA Klithih yang sempat mencemaskan warga masyarakat di kota budaya Yogyakarta ini memang belakangan baru marak. Bahkan sempat menjadi trending topik dan menghiasi berbagai media massa cetak dan elektronik. Kebiadaban dan perilaku yang tidak mencerminkan aklaqul karimmah ini memang nggegirisi dan membuat kita ngelus dhada. Inikah wajah Yogyakarta yang terkenal dengan berbagai sebutan atas debut prestasi yang digenggamnya. Harus ternoda oleh nila yang setitik. Sehingga sebelanga susu yang ada di Yogyakarta terkoyak. Sungguh memilukan.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Lalu dengan kasunyatan tersebut apakah cukup dengan mengucap kata prihatin? Pun pula cukup dengan ngelus dada? Apalagi hanya berwacana ngobrol ngalor ngidul, ngetan bali ngulon, ngulandara dalam berdiskusi? Apapula cukup diam menerapkan pepatah silent is gold? Ternyata tidaklah demikian. Muhammadiyah bergerak. Muhammadiyah cancut tali wanda, sag seg sag seg. Terbentuklah tim SPAS di PWM dan Satgas di PDM Kota. Respon nyata walaupun geliat atau kiprahnya masih perlu mendapatkan sokongan dari pelpagai lapisan agar memiliki power untuk bergerak. Meminimalisir bahkan menghapus perilaku klithih.

Adalah LSBO PDM Kota Yogyakarta, merespon aktivitas tidak beradab yakni klitih dengan kegiatan kreatif inovatif. Kegiatan yang membutuhkan stamina, keuletan, ketekunan dan proses yang sedemikian panjang. Peluh menjadi teman. Proses berat menjadi hal yang akrab. Latihan berminggu minggu untuk menetaskan telur berkesenian yakni pagelaran Sandiwara Klithih Emoh. Respon yang menggunakan prinsip enteng mengena. Enteng karena sebuah misi yang dibalut dengan kemasan seni budaya yakni sandiwara. Mengena karena tidak dilakukan dengan gebug sana gebug sini, akan tetapi dengan aktivitas menjangkau wilayah relung hati yang paling dalam, dengan  melakukan penyadaran. Maka sandiwara klitih adalah jawaban strategis sebuah lembaga di persyarikatan yakni lembaga seni budaya dan olah raga.

Sandiwara dengan supervisor  Heniy Astiyanto, S.H, salah satu  wakil ketua di PDM Kota Yogyakarta dan pendekar kesenian yang telah puluhan tahun membersamai para seniman berkarya. Naskah dipercayakan kepada piyayi asal kota gede Erwito Wibowo dan sutradara diamanahkan kepada dedengkot teater muslim pada masanya juga acap dipercaya baik sebagai pemain film pun sutradara tetaer asal Notoprajan Brisman Haryo Seno. Menghadirkan para pemain tamu: wakil walikota Yogyakarta Drs. Heru Purwadi, M.Si, presiden Info cegatan Yogyakarta, Ketua PDM Yogyakarta, majelis Hukum dan Ham, juga dari PP Muhammadiyah serta dari UMY. Dilaksanakan tanggal, Selasa,  8 Mei 2018 mulai pukul 20.00 WIB. Bertempat di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Acara ini juga didukung oleh perkumpulan seni sastro mbeling, info cegatan Jogja serta Taman Budaya Yogyakarta.

LSBO PWM DIY tentu menyambut baik peristiwa yang akan dilaksanakan ini. Gagasan untuk memanggungkan sesuatu yang nggegirisi menjadi sebuah tontonan layak untuk di apresiasi. Hormat dan angkat topi, kami sampaikan. Terlebih geliat seni budaya dan aktivitas seni budaya dan olah raga dari ranting, cabang dan daerah merupakan indikasi bergeraknya ruh perjuangan persyarikatan ditataran atasnya. Walaupun tidaklah selamanya teori yang demikian ada benarnya. Terakhir selamat dan sukses, atas pementasan Klithih Emoh, LSBO PDM Kota Yogyakarta, semoga Allah SWT meridloi dan melimpahkah barokahnya. Aamiin. Aamiin. Aamiin.


Akhir Lusono, S Sn, M.M, Ketua LSBO Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta.
Cebongan, Dukuh IV Cungkuk, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Rabu, 9 Sya’ban1438 Hijriah atau 25 April 2018

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow