Milad ke-89 Pemuda Muhammadiyah: Negara Butuh Pemuda Penerus Bangsa

YOGYAKARTA — Usia 89 tahun bukanlah usia muda. Bahkan, usia Pemuda Muhammadiyah lebih tua dari usia NKRI tercinta, karena lahir pada 2 Mei 1932.

“Jalan panjang ini telah banyak menorehkan catatan kebaikan bagi umat dan bangsa sesuai dengan tagline organisasi fastabiqul khairaat atau berlomba-lomba dalam kebaikan,” kata Syahrul Hasan, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, kepada mediamu.com, Ahad 2 Mei 2021.

Pada milad tahun 2021 ini, lanjut Syahrul Hasan, sangat tepat mengangkat tema “Meneguhkan Pemuda Negarawan”. Tema tersebut menggugah kesadaran serta nalar bahwa bangsa dan negara ini membutuhkan injeksi baru kader-kader pemuda penerus bangsa yang mau mewakafkan dirinya demi kemajuan, kemaslahatan untuk bangsa dan negara.

“Bukan pada kepentingan pribadi, kelompok maupun partai politik,” tandasnya.

Bagi Syahrul Hasan, kepemimpinan bangsa dan negara akan digilirkan. Ini hanya soal waktu karena Sunnatullah tidak bisa dielakkan.

“Wahai kalian yang rindu kemenangan, dalam jiwa kita tertanam jiwa pejuangan, jiwa petarung yang di turunkan oleh para pendiri bangsa,” tegas Syahrul.

Maka, lanjutnya, “Siapkanlah diri kalian dengan ilmu, akhlak, nilai-nilai kebaikan serta visi berkemajuan. Kita anak muda, hanya bisa menawarkan perubahan dan gagasan karena kita bukan orang tua yang menawarkan masa lalu yang terlewatkan,” katanya.

Ia berharap, semoga Allah Ta’ala memperteguh niat serta meridhoi ikhtiar dalam meluruskan kiblat bangsa seperti yang telah dicita-citakan para pejuang dan pendiri bangsa demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada sepuluh hari akhir Ramadhan ini, Syahrul Hasan mengajak untuk menyelipkan do’a kepada Allah Ta’ala agar pandemi Covid-19 segera berakhir serta memohon kebaikan untuk seluruh pemimpin dan rakyat Indonesia. (Affan)