ads
PWPM DIY Apresiasi Suksesnya Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah

PWPM DIY Apresiasi Suksesnya Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

BALIKPAPAN – Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah telah berakhir dengan digelarnya penutupan pada hari Kamis (23/2) pukul 22.00 WITA di Balikpapan Sports and Convention Center, Kalimantan Timur. Dalam Muktamar ini, Dzulfikar Ahmad Tawalla diamanahkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2023 – 2027 menggantikan Ketua Umum sebelumnya, yaitu Sunanto atau akrab disapa Cak Nanto.

Kesuksesan pelaksanaan Muktamar XVIII ini, mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Anton Nugroho selaku Ketua menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Muktamar XVIII di Balikpapan ini terlepas dari dinamika yang terjadi.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Saya kira PP Pemuda Muhammadiyah beserta PWPM Kaltim sudah mempersiapkan pelaksanaan Muktamar ini dengan luar biasa,” ujar Anton kepada mediamu.com, disamping juga mengapresiasi kinerja PP Pemuda Muhammadiyah di bawah kepemimpinan Cak Nanto.

Dalam Muktamar ini juga terdapat sesuatu yang berbeda, yakni Ketua Umum tidak lagi dipilih secara langsung seperti edisi sebelumnya, tetapi dipilih oleh formatur. Hal ini tak lepas dari peran PWPM DIY yang diminta untuk masuk dalam tim materi, dimana salah satu usulan yang diangkat adalah pemilihan ketua umum melalui sidang formatur dan tidak lagi dipilih langsung.

“Jadi, efek atau imbas yang terjadi setelah pemilihan ini supaya lebih berdinamika dan kami juga berusaha mempertahankan agar pemilihan Ketua Umum menggunakan cara formatur,” imbuh Anton.

Sementara itu, Muktamar XVIII menghasilkan tema Pemuda Negarawan, yang diharapkan Pemuda Muhammadiyah ini berdiaspora di struktur pemerintahan dan tidak hanya di partai politik saja. Begitu juga dengan tidak berkutat pada Amal Usaha Muhammadiyah, tapi di pemerintahan. Hal ini sangat diperlukan untuk nilai – nilai Muhammadiyah dalam seluruh sendi Pemerintahan Republik Indonesia.

Kemudian, setelah hasil pemilihan keluar, Anton memandang sudah sangat bagus dan mendukung sepenuhnya Dzulfikar Ahmad Tawalla sebagai nakhoda PP Pemuda Muhammadiyah bersama dengan Najih Prastiyo sebagai Sekretaris Jenderal. Tidak sampai di situ, PWPM DIY juga menyumbangkan utusannya, yaitu Machendra Setyo Atmaja di jajaran formatur dengan perolehan suara terbanyak, yaitu 643 suara, sehingga menjadikannya sebagai Ketua Formatur.

“PWPM DIY sangat mendukung sepenuhnya Dzulfikar sebagai Ketua Umum dan Najih sebagai Sekjen. Kami juga berterimakasih kepada Mas Machendra yang diutus dari DIY telah memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan formatur. Namun, dengan kerendahan hati dan kesibukannya di tempat lain, dia menyerahkan posisi Ketua Umum kepada Dzulfikar,” jelas Anton.

Di akhir wawancara, Anton dan PWPM DIY mengharapkan PP Pemuda Muhammadiyah di periode Muktamar XVIII lebih diisi oleh ulama muda dan juga orang – orang yang mempunyai kapasitas agama yang lebih. Sehingga, ketika segenap PP Pemuda Muhammadiyah ini masuk ke dalam jajaran PP Muhammadiyah suatu saat nanti, ukuran keulamaannya sudah melebihi harapan warga persyarikatan. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow