Diskusi Kesehatan IMM KH. Sudja Usung Konsep One Health sebagai Potensi Gerakan Kesehatan Baru Muhammadiyah
SLEMAN – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) K.H Sudja yang merupakan inisiasi komisariat baru di Universitas Gadjah Mada menaungi kluster medika dan veteriner mengadakan kegiatan Diskusi Kesehatan dengan tema “Konsep One Health: Sebagai Potensi Gerakan Kesehatan Baru di Muhammadiyah”, Jumat (1/11).
Diskusi ini terselenggara secara hybrid melalui platform Zoom Meeting dan secara luring di Kantor LPCRM Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA., IPU., ASEAN Eng. sebagai pembicara, beliau merupakan seorang pakar pada bidang Ilmu Pertanian, Kedokteran Hewan, Ilmu Nutrisi dan Ilmu Pakan Hewan, juga sekaligus sebagai Dewan Pakar Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Turut bergabung sebagai penanggap Dr. dr. Gea Pandhita, Sp.N., M.Kes perwakilan dari Majelis Pembinaan Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan drh. Imam Abror yang saat ini menjadi Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh IMM K.H Sudja ini didasari oleh sebuah aspirasi yang hendak diteruskan kepada Ayahanda/Ibunda di Majelis dan Lembaga Muhammadiyah khususnya Majelis Pembinaan Kesehatan Umum dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat yang merupakan core utama yang berkaitan dengan One Health. Selain itu, Afghan Azka Falah selaku inisiator lahirnya IMM K.H Sudja menyebutkan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dengan segala bentuk pengabdian yang telah dilakukan berkaitan dengan kesejahteraan umat, kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain belum berbenah pada satu aspek, yaitu pada kesehatan hewan.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, di internal MPKU sendiri belum ada ruang untuk dokter hewan, juga hal yang sama terjadi di MPM, belum ada pimpinan yang memiliki background dari kedokteran hewan. Hal ini dianggap penting untuk diperhatikan mengingat kondisi kesehatan global yang ketika kita merujuk pada data disebutkan bahwa terdapat 62% penyakit pada manusia berasal muasal dari hewan.
Sehingga hal ini perlu menjadi atensi dan penting untuk dilakukan sebuah pengintegrasian keilmuan secara komprehensif dalam lingkup Muhammadiyah untuk menanggapi dan mengantisipasi problematika yang sudah menjadi isu secara global.
Hal ini turut diamini oleh Dr. dr. Gea Pandhita, Sp.N., M.Kes yang mengatakan bahwasanya ide inisiasi kegiatan ini merupakan langkah yang sangat baik dan bisa menjadi pembuka untuk lebih memaksimalkan kolaborasi antar bidang. Dokter Gea juga menambahkan bahwasanya di MPKU sendiri belum ada pemikiran khusus untuk mengkolaborasikan berbagai keilmuan, baik itu dari kesehatan hewan, manusia dan lingkungan.
"Sehingga kegiatan yang dilakukan oleh IMM Sudja ini perlu diapresiasi, kalau perlu kegiatan ini diteruskan lagi dan dikerjasamakan dengan MPKU," tutur dr. Gea di sela-sela sesi tanggapannya.
Kemudian, drh. Imam Abror selaku penanggap kedua yang juga sekaligus sebagai praktisi kesehatan hewan menambahkan bahwasanya hal ini memang perlu untuk diperhatikan lebih lanjut mengingat Indonesia merupakan hotspot penyakit-penyakit zoonotic yang resiko munculnya penyakit jenis baru atau Penyakit Infeksi Emerging (PIE) sangat tinggi.
One Health Zoonotic Disease Priority telah mengkategorikan bahwa ada 6 penyakit yang menjadi prioritas dari one health yang berkaitan dengan zoonotic disease yaitu influenza, tuberculosis, anthrax, rabies, corona virus serta leptospirosis yang sering terjadi dan memiliki penularan yang sangat masif.
Oleh karena itu, konsep One Health ini diharapkan bisa menjadi angin segar untuk memunculkan suatu gerakan baru khususnya pada bidang kesehatan di lingkup Muhammadiyah baik itu dengan pembentukan sebuah lembaga yang akan menaungi kesehatan hewan atau penguatan upaya massifikasi kolaborasi multi-majelis untuk mendukung penerapan konsep ini.
Hal ini tidak lain sebagai bentuk ikhtiar penyadaran sejak dini terhadap potensi penyakit pada hewan yang bisa saja menular ke lingkungan juga manusia sewaktu-waktu, sehingga dengan bermodalkan pengetahuan dan kesadaran, titik penyebaran penularannya bisa di cut ataupun dicegah lebih awal.
"Muhammadiyah juga dikenal sebagai organisasi pionir yang membawa spirit pembaharuan, dengan spirit itu kami berharap kedepannya ada gebrakan baru pada lini Muhammadiyah dengan inisiasi pembentukan klinik hewan yang menjadi bagian dari dakwah kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Terlebih dengan adanya dukungan potensi kader-kader muhammadiyah yang memiliki background keilmuan dari kesehatan hewan," pungkas drh. Rais Nur Rohman selaku salah satu inisiator IMM Sudja di akhir penyampaiannya. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow