Diresmikan Kampung Zakat Lazismu Pertama di Purbalingga

Diresmikan Kampung Zakat Lazismu Pertama di Purbalingga

Smallest Font
Largest Font

PURBALINGGA – Bertepatan dengan Hari Ibu 22 Desember 2021, Lazismu Purbalingga mendaulat Lazismu Ranting Muhammadiyah Tamansari menjadi Kampung Zakat Pertama di Kabupaten Purbalingga. Acara untuk mewujudkan gerakan sadar zakat melalui kampung zakat Lazismu Purbalingga 2021.

Rangkaian kegiatan dilaksanakan di 3 titik utama. Pukul 08.45 kegiatan pertama di pintu masuk area Masjid Al-Haq Desa Tamansari, Kecamatan Karangmoncol. Di tempat ini dilaksanakan pemotongan pita selamat datang di Kampung Zakat oleh R. Imam Wahyudi, S.H., M.Si. mewakili Bupati Purbalingga yang berhalangan hadir.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dilanjutkan di pos 2 berupa peresmian POS Bayar zakat Kampung Zakat Lazismu Tamansari. Kemudian acara seremonial di titik ketiga berupa Launching Kampung Zakat Lazismu Purbalingga di Kantor Layanan Zakat Ranting Tamansari bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Tamansari, kompleks Masjid Al Haq. Acara dimulai jam 08.55.

Dimulai pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ipmawan Riko Adi Vidiantoro, dilanjutkan paduan suara dari Nasyiatul ‘Aisyiyah Tamansari yang mengumandangkan lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah, Mars Purbalingga, dan Mars Lazismu.

Andi Pranowo, S.Sos., Direktur Lazismu Purbalingga,  menyampaikan laporan kegiatan. Target perolehan tahun 2021 sebesar Rp 2,5 milyar, per November sudah menembus Rp 2,6 milyar. Lazismu Purbalingga memperoleh “Wajar Tanpa Pengecualian” pada penilaian audit capaian tahun 2018, dipertahankan di tahun 2019, dan 2020.

Ia juga menyampaikan bahwa Lazismu sudah menjadi satu atap yang terintegrasi pada bidang keuangan dan program. Kegiatan peresmian Kantor Layanan Pos Zakat Ranting Muhammadiyah Tamansari yang memilik 4 masjid dan 20 mushola, sebagai percontohan sehingga didaulat menjadi “Kampung Zakat” pertama di Purbalingga.

H. Ali Sudarmo, S.Pd., Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purbalingga, mengatakan bahwa Muhamamdiyah yang amar ma’ruf nahi mungkar, menggunakan pendekatan bayani dan burhani dalam pengelolaan zakat, infaq, shadaqoh (ZIS). Hal ini terkait dengan yang berhak mengumpulkan ZIS harus sesuai undang-undang.

“Lazismu mendapat amanat Muhammadiyah mengelola ZIS dari warga Muhammadiyah. Hanya Lazismu tingkat daerah yang berhak mentasarufkan hasil perolehan ZIS,” jelasnya.

Setelah memberikan sambutan, Ali Sudarmo kemudian mengalungkan selendang Duta Zakat kepada Teny Juliawati, S.E., Wakil Ketua DPRD Purbalingga yang juga jajaran PDA Purbalingga. Selendang Duta Zakat juga diselempangkan kepada Novi Bayu Darmawan, A.Md., pendiri dan pemilik Kampung Marketer yang sudah mendunia.

Selain penyematan Duta Zakat, juga diberikan penghargaan untuk Kampung Zakat Lazismu Tamansari. Diberikan oleh Ketua Lazismu Purbalingga, Muakhor, S.Pd.I, M.Si. kepada Kepala Kantor Layanan Lazismu Tamansari, Prastowo Yunianto, S.Pd.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Imam Wahyudi, Bupati Purbalingga menyebut adanya 4 klaster yang perlu jadi fokus sasaran pengentasan kemiskinan:

  1. Kemiskinan absolut, yaitu kemiskinan yang sudah tidak produktif, sehingga bantuan hanya sebatas sebagai pemenuhan konsumsi sehari-hari.
  2. Kelompok miskin yang masih bisa diberdayakan, sehingga memerlukan bantuan dan bimbingan.
  3. Kelompok yang sudah memiliki kail/pekerjaan, tapi hasilnya hanya cukup untuk dirinya, sehingga perlu bantuan alat untuk menambah penghasilan.
  4. Kelompok miskin yang perlu penambahan modal dan bantuan pengembangan usaha.

Sinergi antara Lazismu dengan pemerintah yang memiliki program sama akan mampu mempercepat proses pengentasan kemiskinan. Kampung Zakat sebagai kampung percontohan bisa berkolaborasi mengangkat pengentasan kemiskinan.

Rangkaian acara seremonial ini ditutup dengan doa oleh Sukarman, S.Ag.

Di titik 4 adalah peninjauan lokasi program pemberdayaan zakat di Kompleks Masjid Baitul Makmur Dukuh Mingklik, sekaligus ramah tamah. Rombongan meninjau pemberdayaan zakat untuk masyarakat berupa budidaya lele, pemanfaatan tanah wakaf untuk tanaman durian, dan budidaya ikan gabus.

Nurfarikhah, warga Tamansari, menyampaikan harapannya berkaitan dicanangkannya Kamoung Zakat ini. “Semoga dapat menggugah warga khususnya Tamansari untuk lebih meningkat lagi kesadaran  membayar zakat, infak, dan shadaqoh sebagai amal ibadah. Juga menjadi inspirasi ranting-ranting lain bahkan lebih luas lagi,” katanya. (*)

Berita diterima mediamu.com dari Nurlaeli, S.Pd.I. (Kepala MTs Muhammadiyah Tamansari dan pengurus PCA Karangmoncol, Purbalingga)
Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow