Tim Dosen UAD Bantu Teman Tuli Belajar Lewat Video Edukasi Keagamaan

YOGYA – Salah satu jenis difabilitas adalah tuna rungu, atau yang kerap disebut sebagai teman tuli. Teman tuli biasanya berkomunikasi dengan cara tertentu, seperti menggunakan bahasa isyarat, membaca gerakan bibir, atau menggunakan alat bantu dengar. Selain kendala dalam berkomunikasi, teman tuli juga kerap menghadapi hambatan lain, seperti keterbatasan akses informasi, kesulitan dalam pendidikan dan karir, tantangan sosial dan emosional, serta risiko keselamatan, terutama saat beraktivitas di ruang publik.  

Meskipun dapat melihat dan membaca, teman tuli sering kali mengalami keterbatasan dalam memahami kosakata, struktur kalimat, konteks, fonologi, dan kecepatan membaca. Menyadari kebutuhan ini, tim pengabdian dosen dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang dipimpin oleh Farid Ma’ruf, S.T., M.Eng. berkolaborasi dengan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta (MPKS PWM DIY) dan Himpunan Disabilitas Muhammadiyah D.I. Yogyakarta (HIDIMU DIY) untuk menciptakan video edukasi ramah disabilitas, khususnya bagi teman tuli.  

Advertisement

Scroll To Continue with Content

Video ini mengusung tema ajaran agama Islam dengan tujuan memudahkan teman tuli dalam memahami informasi keagamaan. Video tersebut nantinya akan tersedia di platform Hikmahmu.id, sebuah situs web yang juga dikembangkan oleh tim ini.  

Jalan Sehat PCM Ngampilan, Semarak Musycab dan Konsolidasi untuk Syauqi

Proses pembuatan video berlangsung pada Sabtu, 24 Agustus 2024, di Masjid Haiban Hadjid PWM D.I. Yogyakarta. Produksi melibatkan beberapa sesi pengambilan gambar untuk tiga tema video yang berbeda. Tantangan utama dalam proses ini adalah memastikan video sepenuhnya ramah bagi teman tuli, dengan melibatkan mereka secara langsung sebagai objek utama, bukan sekadar menggunakan juru bahasa isyarat (JBI).  

Video yang dihasilkan dirancang pendek, dengan durasi maksimal 3 menit. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan teman tuli, karena video berdurasi panjang memerlukan tingkat konsentrasi tinggi, yang menjadi salah satu kendala mereka.  

Melalui kolaborasi ini, diharapkan video edukasi ramah disabilitas ini dapat memberikan manfaat besar bagi teman tuli, khususnya dalam memahami ajaran agama Islam secara lebih inklusif dan mudah diakses.

Merawat Kesantunan dalam Sensitifitas Ummat