Rakerwil LRB PWM DIY Bangun Konsolidasi dan Kolaborasi
YOGYA – Lembaga Resiliensi Bencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (LRB PWM DIY) menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Aula Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kampus 4, Sabtu (25 Muharram 1445 bertepatan 12 Agustus 2023).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua LRB PP Muhammadiyah Budi Setiawan, Wakil Ketua PWM Membidangi LRB dr. Ahmad Faesol, Sp.RAD, M.Kes., Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T., Perwakilan LLHPB PWA DIY, Pusat Studi Lingkungan dan Bencana UAD, Pusat Studi Perempuan, Keluarga dan Bencana UNISA, dan perwakilan Pimpinan LRB PDM se – DIY.
Indrayanto, Ketua LRB PWM DIY, mengawali sambutan dengan mengucapkan terima kasih kepada UAD atas kesediaan menjadikan kampus UAD sebagai lokasi Rakerwil LRB PWM DIY.
Rakerwil menjadi kesempatan untuk mendiskusikan program kerja untuk dikerjakan, beserta program prioritas. “Apa yang kita bahas merupakan wujud turunan dari Musywil, dimana visi pengembangan bidang resiliensi menjadi sebuah dasar atau rujukan,” jelasnya.
Menurutnya, Rakerwil kali ini agak berbeda dibandingkan sebelumnya karena ada kehadiran Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, yang ke depan akan berkolaborasi dalam kerja-kerja resiliensi di wilayah DIY.
“Kita juga mendatangkan Pusat Studi Bencana untuk bersama-sama mewujudkan One Muhammadiyah, One Resiliensi, yang akan kita diskusikan hari ini,” kata Indrayanto.
Rektor UAD, Muchlas, menyampaikan bahwa ini kali pertama LRB mengadakan Rakerwil di lingkungan kampus UAD, tepatnya kompleks Islamic Center. Ia mengapresiasi penamaan resiliensi yang di dalamnya mencakup penanggulangan dan mitigasi bencana.
“Ini selaras dengan perkembangan zaman yang saat ini telah memasuki digitalisasi. Revolusi Industri 5.0 memiliki tiga ciri khas. Pertama, adanya kolaborasi efektif dan efisien antara manusia dengan smart machine. Kedua, adanya aspek keberlanjutan. Ketiga, adanya faktor resiliensi yang semangatnya telah dimiliki oleh teman-teman di LRB PWM DIY,” paparnya.
Muchlas juga menyampaikan harapannya agar LRB PWM DIY dapat bersinergi dengan Fakultas Kedokteran UAD dimana terdapat konsentrasi keunggulan mengenai penanggulangan kebencanaan.
“UAD juga memiliki berbagai mitra luar negeri yang harapannya dapat terlibat dalam kolaborasi dengan LRB, mengingat terdapat para mitra UAD yang memiliki fokus dalam penanggulangan kebencanaan di lingkungan perguruan tinggi,” jelas Muchlas.
Dr. Ahmad Faisol, S.PRad, MMR, dalam sambutannya menegaskan bahwa program kerja ini akan dilangsungkan selama lima tahun ke depan. “Semoga program yang diputuskan bermanfaat dan berdaya guna, bagi organisasi masyarakat dan semesta,” harapnya.
Ia mengingatkan kembali tentang konsolidasi yang dilakukan PWM DIY beberapa waktu lalu melalui kegiatan IDEOPOLITOR dan telah disosialisasikan bahwa tagline PWM DIY adalah “Unggul dan Berkemajuan”.
Tahapan penanggulangan bencana yang ideal di antaranya adalah promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sebelum ini, LRB fokus pada kuratif dan rehabilitatif. Sekarang perlu melakukan penguatan dalam tahap promotif dan preventif.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi yang telah dijalin LRB PWM DIY sejauh ini dan berharap semoga para kader yang tergabung dapat menguatkan ketangguhan dan komitmen selama menjalankan program-program yang akan disepakati dalam Rakerwil.
Ketua LRB PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T. dalam kesempatan tersebut memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Rakerwil LRB PWM DIY. Ia menjelaskan tentang penggantian nama dari Lembaga Penanggulangan Bencana menjadi Lembaga Resiliensi Bencana.
“Artinya, kita perlu tangguh secara dinamis. Tidak hanya bertahan dalam kebencanaan yang terjadi, tetapi juga mengurangi, menghindari, dan mencegah bencana. Kita tetap bisa bertahan melaluinya dengan baik. Itulah contoh sikap resiliensi, dimana kita telah tahu dan siap mengenai apa yang harus dilakukan sebelum bencana terjadi,” tandasnya.
Budi Setiawan menindaklanjuti ajakan kolaborasi dengan UAD yang disampaikan Rektor Muchlas dalam sambutannya. “Pusat-pusat studi di perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) beserta organisasi-organisasi otonom (ortom) mempunyai kekuatan luar biasa, terutama dalam sisi keilmuan. Ini penting bagi kunci kerja sama untuk dilakukan oleh LRB PWM DIY. Ada koneksi sosial yang terhubung dengan baik, sehingga ada kohesi yang kuat maka penting membangun koneksi dan kohesi sosial untuk ketangguhan,” kata Budi. (*)
Berita ini diterima mediamu.id dari Sulistiya, S.M., Sekretaris LRB PWM DIY
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow