Amal Usaha dan Kaderisasi Jadi Fokus Musyran Muhammadiyah Prenggan
YOGYA - Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Prenggan Kotagede telah melakukan Musyawarah Ranting (Musyran) pada Minggu (23 Rabiul Awal 1445 H bertepatan 8 Oktober 2023) di SD Muhammadiyah Kleco, Kotagede, Yogyakarta. Acara ini diadakan untuk memilih pimpinan dan anggota PRM Prenggan periode 2022-2027.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 150 orang ini, Choirul Huda resmi diangkat sebagai Ketua PRM Prenggan untuk 5 tahun ke depan. Ini merupakan periode kedua baginya setelah menjabat posisi yang sama pada 2017-2022.
Choirul Huda didampingi oleh Ruswanto yang diangkat menjadi sekretaris bersama Abdul Salam sebagai bendahara. Mereka masuk dalam struktur PRM Prenggan dan bekerjasama dalam periode kedua Choirul Huda.
Tak seperti Musyran lima tahun sebelumnya, mekanisme pemilihan pimpinan dalam musran tahun ini menggunakan sistem e-voting. Tujuannya, penggunaan sistem tersebut untuk mempersingkat proses pemilihan di musran. Hal ini juga menandai upaya PRM Prenggan dalam mengikuti era digital.
"Efisien dan efektifnya yang kita cari, jadi tidak berlarut-larut atau berlama-lama," kata Choirul Huda.
Kepercayaan yang kembali dipegang Choirul Huda memantik adanya harapan pada kepemimpinan PRM Prenggan 2022-2027. Di samping tetap mengagendakan dakwah dan meningkatkan tata kelola organisasi, PRM Prenggan juga punya proyeksi lain, yaitu tambahan amal usaha dan kaderisasi.
Menurutnya, PRM Prenggan bercita-cita untuk melahirkan amal usaha tambahan yang tergolong unggulan. Paling tidak di luar amal usaha yang sudah ada, seperti Pusat Hewan Qurban (PHQ) dan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah (KSPPS BTM) Kotagede.
"Kemarin dari bidang ekonomi ada yang mengusulkan franchise. Apakah nanti bentuknya nirlaba atau apa, baru tahap penggodokan dan pengkajian serta akan melakukan studi banding," ungkap Huda.
Kendati menjadi tugas bidang ekonomi PRM Prenggan, Huda menegaskan bahwa wacana mengenai amal usaha tambahan merupakan cita-cita bersama. Terlebih, amal usaha itu berpotensi memberi kontribusi untuk mendukung dakwah PRM Prenggan.
“Harapannya kita bisa ada kemandirian dari sisi aset atau pendanaan yang ada di PRM Prenggan maupun Aisyiyah,” imbuh Huda.
Sementara itu, perhatian PRM Prenggan terhadap kaderisasi juga tidak kalah penting. Huda berpendapat kunci proses tersebut terletak pada kesempatan yang diberikan untuk generasi muda, baik dari segi ruang, waktu, maupun pendanaan.
Jika para pemuda dilibatkan dalam kegiatan, regenerasi bisa berjalan. Sebab, mereka dianggap akan merasa di-uwongke dan punya tanggung jawab, di samping memperoleh peluang menggali potensi diri masing-masing.
Choirul Huda menyadari adanya konsekuensi yang akan dialami apabila generasi muda hanya dijadikan sebagai tenaga bantu. Rasa segan, pakewuh, dan tidak percaya diri dapat melingkupi perasaan mereka. Hal ini bisa menghambat kaderisasi. Karena itu, penting untuk memberi kesempatan pada generasi muda.
"Pengkaderan ini menjadi cita-cita kita, sehingga harapannya dalam 5 tahun ke depan sudah ada kader-kader muda yang berani secara pemikiran, mental, moral, tenaga, serta waktu untuk menjadi pewaris pengurus yang sekarang," harapnya. (*)
Berita ini diterima Mediamu dari Roni dan Yasin (MPI PCM Kotagede)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow