PRM Berbasis PTN di Yogya ini Gelar Musyran Perdana, Siap Jalankan Kepemimpinan
YOGYA - Embrio Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan perdananya, yaitu Musyawarah Ranting (Musyran) I pada Sabtu (18/5). Berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro no. 23, Yogyakarta, musyran diikuti segenap anggota PRM UGM yang terdiri dari akademisi Muhammadiyah dari UGM.
PRM UGM sendiri merupakan Ranting Muhammadiyah yang berbasiskan pada komunitas warga Muhammadiyah yang berada di Perguruan Tinggi Negeri. Adanya PRM UGM ini sebagai bentuk upaya perluasan lahan dakwahnya kepada komunitas-komunitas dan mengenalkan Muhammadiyah ke berbagai kalangan.
Adapun terkait istilah embrio, ini digunakan karena PRM UGM sendiri masih belum mendapatkan SK pembentukan secara resmi. Meski belum mendapatkan SK, PRM UGM tetap diperbolehkan untuk menjalankan aktivitas-aktivitas organisasinya.
“Karena itu, besar harapan kami agar PRM UGM itu segera terbentuk. Kami sudah melaksanakan banyak kegiatan cukup lama. Mulai dari diskusi daring saat pandemi covid-19 dan mendapatkan banyak masukan dari aktivis Muhammadiyah di UGM, lalu berbagai pertemuan secara luring,” Ir. Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM. ASEAN.Eng., Ketua Embrio PRM UGM.
Melalui momentum Musyran I ini, Panjono berharap PRM UGM segera bisa dibentuk dan menjalankan program atau kegiatannya secara resmi. “Kami juga mohon arahan dari PCM Depok, PDM Sleman, dan LPCR PWM DIY agar segera terbentuk dan mohon dukungannya dari warga Muhammadiyah di UGM,” kata Peneliti di Fakultas Peternakan UGM itu.
Kemudian, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman turut mengapresiasi para aktivis dan akademisi Muhammadiyah dari UGM yang merintis berdirinya Pimpinan Ranting Muhammadiyah berbasis Perguruan Tinggi Negeri, seperti UGM ini.
Bicara tentang aktivitas akademisi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, para dosen atau kader di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tidak secara khusus membentuk PRM sendiri, melainkan didorong untuk aktif di ranting tempat tinggalnya masing-masing.
Sedangkan di PTN tentunya punya kultur yang sangat berbeda, sehingga berdirinya PRM di UGM menjadi sebuah terobosan baru untuk memperluas dakwah Muhammadiyah.
“Pada Muhammadiyah Jogja Expo #3 November lalu, PWM DIY sudah memberikan piagam rintisan PRM berbasis komunitas, salah satunya kepada UGM. Karena banyak potensi yang ada di sini, alangkah baiknya jika ini dibentuk komunitas sendiri untuk warga Muhammadiyah di UGM,” ujar Arif Mahfud, S.Ag., M.A., Sekretaris PDM Sleman.
Sementara itu, PCM Depok mendukung penuh terbentuknya PRM UGM, bahkan sejak ide pendiriannya ini diumumkan. Terkait prosedur administrasinya, ia menyerahkannya pada aturan resmi persyarikatan. “Yang jelas, PCM Depok siap untuk mengawal dan mendukung pendirian PRM UGM,” jelas Drs. M. Jumiran, M.Pd., Wakil Ketua PCM Depok.
Pada Musyran I ini, seluruh anggota membahas banyak hal terkait rencana untuk PRM UGM. Mulai dari rencana mengajukan permohonan pengesahan pendirian, hingga menyusun rancangan struktur hingga program dan kegiatan. Musyran I berlangsung hingga resmi ditutup sekitar pukul 13.00 WIB. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow