News

News

MediaMU.COM

May 8, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Mahasiswa UAD Tuntut Palestina Merdeka, Presiden BEM UAD: Negara Arab Jangan Cuma Peduli Minyak Saja! Ikut Aksi Bela Palestina, Rektor UAD: Anak Kecil Juga Pedih dengan Penderitaan Palestina Serukan Dukungan Palestina Merdeka, Dosen UAD: Pro Israel Hukumnya Haram Mughallazah Aksi Bela Palestina Menggema di Seluruh Kampus Muhammadiyah dan Aisyiyah Nasyiatul Aisyiyah gelar ToT Fasilitator Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak untuk Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat 1000 Cahaya: Muhammadiyah Gerakkan Ranting Hingga Sekolah untuk Cegah Krisis Iklim Keluarga Alumni UAD Hadiri Syawalan: Taburkan Maaf, Sucikan Hati, Eratkan Tali Persaudaraan Perguruan Tinggi Muhammadiyah - Aisyiyah Bakal Gelar Aksi Serentak Bela Palestina Perkuat Dakwah, Warga Muhammadiyah Bantul Hadiri Syawalan dan Pelepasan Ratusan Jamaah Haji K.H. Harun Abdi Manaf: Banggalah Menjadi Warga Muhammadiyah dan Pegawai AUM Gelar Syawalan dan Silatnas, IPM Luncurkan Inovasi dan Rencana Masa Depan Menjanjikan Syawalan PCM Kalasan Bahas Diplomasi Makanan Sebagai Upaya Melenturkan Dakwah Berkemajuan Syawalan PCM Gamping, dr. Agus Taufiqurrahman: Dakwah Muhammadiyah Tidak Selesai di Lisan Pentas Dakwah Seni Budaya Meriahkan Syawalan PCM Gamping Dalam Syawalan dan Family Gathering, IMM UGM Bersatu dan Bersilaturahmi Resmi Terpilih Jadi DPD RI, Syauqi Soeratno Siap Bawa Muhammadiyah dan Jogja Lebih Istimewa Sukses Antar Syauqi Soeratno ke DPD RI, PWM DIY Songsong Pilkada 2024 Ahmad Syauqi Soeratno Jadi Senator DIY Terpilih, Relawan Tasyakuran Besar-besaran Kembali Rebut 3 Poin di Liga 3, PSHW UMY Pertahankan Ritme Permainan Timnas U-23 Gagal Kalahkan Irak, Haedar Nashir: Masih Ada Asa

Peluang Pasar Kaum Difabel Muhammadiyah Sangat Terbuka

YOGYA – Sebanyak 70 orang difabel menghadiri Tabligh Akbar “Menjadi Pengusaha yang Dirindukan Surga” dari MPKS dan LP UMKM PWM DIY di Masjid Haiban Hadjid PWM DIY, Ahad (12 Muharram 1445 H bertepatan 30 Juli 2023). Para difabel tergabung dalam Himpunan Difabilitas Muhammadiyah (Hidimu).

Hadir dalam acara itu Wakil Ketua PWM DIY Dr. M. Riduwan, S.Ag., M.A, Ketua MPKS PWM DIY Zaenal Arifin, Ketua LP UMKM Farid Ma’ruf, S.T., M.Eng., dan tamu lainnya.

Mewakili PWM DIY, Riduwan sangat mengapresiasi diadakannya acara ini untuk kaum difabel. Menurutnya, semangat terus berbenah sudah disyariatkan untuk menjadi lebih baik dibanding waktu sebelumnya. Ini menjadi modal sosial yang baik dan besar dalam bermasyarakat.

Riduwan juga mengapresiasi produk makanan dari UMKM teman-teman difabel di Hidimu, terutama kuliner. Produk yang dibuat punya potensi luar biasa, terutama dari kemasan dan nama produk sudah bagus.

“Tinggal bagaimana bisa sampai ke konsumen untuk dibeli dan dinikmati. Kalau konsumen sehat dan senang, berarti kita sudah bersedekah,dan jadi ada nilai ibadah, selama caranya benar,” kata Riduwan.

Apalagi, di kota pariwisata seperti Yogyakarta, kebutuhan snack dan lainnya sangatlah tinggi. Untuk itu, Riduwan mengarahkan agar LP UMKM PWM DIY membantu pengemasan produk semakin menarik agar konsumen tertarik membeli serta membuat model koperasi untuk mengkurasi sekaligus branding dan pemasaran produk.

Sehingga, peluang kaum difabel dalam berkompetisi mendapatkan pasar sangat terbuka, apalagi dengan koperasi yang akan dibentuk dan dikelola bersama di PWM DIY.

“Apa yang ibu bapak lakukan ini menjadi penghasilan halal karena dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” tuturnya.

Masuk ke acara inti, narasumber pertama, Dr. Syakir Jamaludin, M.A. menyampaikan prinsip bermuamalah dalam mengembangkan usaha sesuai syariat agar mencapai keuntungan di dunia dan akhirat.

Prinsip-prinsip tersebut, yakni semuanya boleh dilakukan selama berlandaskan Al Qur’an dan Sunnah, keadilan atau menghindari kezaliman, kemashlahatan atau menghindari kemudharatan,” jelas Dosen Ekonomi Syariah UMY itu.

Syakir juga melihat semangat yang ditunjukkan kaum difabel pada kesempatan ini, untuk mengembangkan usaha dan lepas dari masalah ekonomi.

“Kalau bisa mereka dihimpun dalam semangat syirkah ta’awuniyah, yang artinya berserikat untuk saling tolong menolong, dan juga gotong royong. Sebab, usaha tidak bisa dijalankan sendiri, harus mengundang orang berkolaborasi dalam usaha,” terang Syakir.

Lalu, narasumber kedua, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Founder, Konseptor & Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur. Ia memaparkan bahwa semangat gotong royong harus ditransformasikan ke gerakan ekonomi bersama secara terstruktur melalui 4 pilar tetrapreneur, yaitu rantai, pasar, kualitas, dan merek wirausaha.

Rika melihat potensi dari kaum difabel, terutama di HIDIMU ini bisa menggerakkan ekonomi Indonesia. Karena, menurut Rika, mereka lebih mudah menerima kebenaran dari keadaan dan lingkungan sekitar.

“Walau sebentar, terlihat sekali unsur keikhlasan menerima ilmu yang baru dibandingkan orang-orang yang tidak kekurangan sama sekali. Kita tidak tahu rezeki itu seperti apa, tapi bisa jadi justru gerakan ekonomi itu ada di saudara kita yang difabel,” ucap Rika.

Terlebih, di zaman sekarang, berwirausaha bukan tentang soal produk lagi tetapi semangat. Menurut Dosen FEB UGM itu, produk saat ini sudah simpang siur dan semuanya sama, artinya tidak ada yang menonjol antar satu produk dengan yang lain.

Tinggal bagaimana intelektual atau kecerdasan dan semangat dari individu untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. Maka, majelis seperti tabligh akbar ini, kata Rika, sangat luar biasa untuk memancarkan spirit bagi kaum difabel.

Selain tabligh akbar, acara ini juga diramaikan dengan kehadiran bazar dari anggota HIDIMU yang menjual produk kuliner, macam aneka keripik, jamu, dan lain-lain. Selain itu, dari Ambulanmu DIY turut menyemarakkan tabligh akbar dengan mengantar kaum difabel ke PWM DIY dan terdapat penerjemah bahasa isyarat bagi tuna rungu yang hadir di acara ini. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here