ads
Rembuk Pilkada DPD IMM DIY Ingatkan Masyarakat Hindari Tiga Penyakit Laten ini

Rembuk Pilkada DPD IMM DIY Ingatkan Masyarakat Hindari Tiga Penyakit Laten ini

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DPD IMM DIY) mengadakan kegiatan “Rembuk Pilkada 2024” yang berlangsung di Ruangan Ampitheater, Gedung Fakultas Kesehatan Universitas Ahmad Dahlan pada Ahad pagi (3/11).

Acara ini bertujuan untuk membahas tantangan dalam pemilu mendatang, dengan fokus pada upaya menghalau praktik money politic, penyebaran hoax, dan polarisasi di masyarakat.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Acara dibuka dengan sambutan oleh Muhammad Taufiq Firdaus, Ketua Umum DPD IMM DIY Dalam sambutannya, Taufiq berharap rembuk pilkada ini dapat menjadi epicentrum untuk menjaga kualitas demokrasi, khususnya dalam menangkal money politic, hoax, dan polarisasi.

"Ketiga hal ini (money politic, hoax, dan polarisasi-red) merupakan salah satu penyakit yang laten juga dalam politik," tegas Daus.

Tentunya, DPD IMM DIY ingin berupaya mencerdaskan masyarakat dengan menggali seluruh potensi-potensinya pada pilkada ini. Sehingga bisa memulihkan situasi politik negeri ini.

"Meski tidak mudah, tapi ada yang harus membicarakan ini dan harus ada yang mengumandangkan persoalan-persoalan ini untuk melancarkan agenda Pilkada tahun 2024," jelasnya.

Senada dengan Daus, Wakil Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Dede Haris Sumarno, menyampaikan fatwa Majelis Tarjih PP Muhammadiyah bahwa money politic adalah haram karena merusak demokrasi.

Ia pun bercerita bahwa ada seseorang aktivis yang sangat peduli terhadap masyarakat serta sering membantu meringankan beban mereka. Karena dorongan ingin membantu masyarakat lebih luas lagi, ia pun maju sebagai calon legislatif.

Akan tetapi, hasil yang diperoleh tidaklah sesuai harapan karena suara yang diperoleh saat pemilihan sangat sedikit. Setelah ditelusuri, ternyata ia kalah oleh "serangan fajar" dari pesaingnya.

Dede juga menyoroti fenomena hoax atau informasi palsu yang makin luas peredarannya dengan hadirnya media sosial. Ini juga didukung dengan rendahnya minat literasi atau membaca dan malasnya orang-orang mencari kebenaran.

Oleh karena itu, Dede sangat mengapresiasi atas digelarnya Rembuk Pilkada ini. Ia berharap agar teman-teman IMM dan generasi muda lainnya untuk terus bersuara dan bertindak mewujudkan Pilkada yang jujur dan demokratis.

"Mari kita dorong dengan Pilkada ini betul-betul jujur dan demokratis. Untuk IMM, teruslah melakukan hal-hal seperti ini, menyuarakan kebenaran kepada gen z agar bisa cermat memilih di Pilkada, karena kalau tidak ada yang menyuarakan lalu siapa lagi?" tandas Dede.

Turut hadir pada acara ini, Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M., Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dari DIY, yang dalam keynote speech-nya menguatkan kembali Pancasila sebagai landasan berdemokrasi. Ia mengingatkan hadirin pada pidato Bung Karno dalam forum PBB tahun 1960 dengan judul “To Build the World Anew.” Syauqi, menjelaskan bahkan Soekarno menawarkan Pancasila sebagai ideologi dunia. "Jadi, demokrasi harus kembali dipelajari dan diimplementasikan, khususnya dalam berdemokrasi," tegas Syauqi.

Acara ini juga menghadirkan beberapa narasumber ahli, antara lain: Sri Surani, perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta. Umi Illiyna S.H., MH, dari Badan Pengawas Pemilu. Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum, Wakil Rektor III Universitas Ahmad Dahlan. IPTU I Wayan Janu Satriya, S.Psi., M.M, dari Unit Cyber Direskrimsus Polda DIY. Dan, Rivandy Azhari Ali Harahap, peneliti dari Lembaga Survey dan Penelitian Indonesia (LSPIndo). (*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow