Geruduk Polresta Sleman, Ribuan KOKAM Tuntut Polisi Profesional Tangani Kasus Alm. Kolonel Santoso
SLEMAN – Kasus tabrak lari yang menimpa anggota KOKAM Ngaglik, alm. Kolonel Santoso, masih belum jelas penanganannya. Tentu ini menimbulkan keresahan bagi keluarga dan warga Muhammadiyah, khususnya KOKAM yang menjadi organisasi tempat bernaung.
Untuk itulah, para personil KOKAM Wilayah DI Yogyakarta dan Daerah Kabupaten Sleman bersama Tim Hukum dan Advokasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dan perwakilan keluarga korban mendatangi Polresta Sleman pada Selasa (19/11). Kedatangan mereka dalam rangka bersilaturahmi sekaligus berkoordinasi terkait penanganan kasus kematian Santoso.
Pada pertemuan tersebut, Dr. Muhammad Zaki Mubarak, S.H., M.H. selaku Ketua Tim Hukum dan Advokasi PWM DIY menyatakan bahwa pihaknya bersama KOKAM mendukung penuh Polresta Sleman untuk mengusut kasus kematian alm. Santoso.
“Kami mendukung Polresta Sleman dalam perkara peristiwa ini dengan hukum yang ditegakkan seadil - adilnya. Agar kejadian ini tidak simpang siur, karena yang muncul dalam media justru bukan yang seharusnya terang benderang tetapi hal - hal lain yang kurang pas,” ujarnya.
Zaki juga meminta personil KOKAM se-DIY untuk tetap tenang dan menyerahkan persoalan ini kepada Polresta Sleman agar dapat menuntaskan kasus ini dengan sebaik-baiknya.
“Kami juga mengimbau kepada rekan - rekan KOKAM untuk tenang dan mendukung agar Polresta Sleman bisa menjalankan tugas ini dengan profesional. Itu sudah menjadi janji dari Kanit Lantas Polresta Sleman,” imbau Zaki
Kemudian, AKP Mulyanto selaku Kanit Lantas Polresta Sleman menerima silaturahmi dari KOKAM DIY untuk berkoordinasi terkait kasus kematian alm. Santoso. Pihaknya juga memohon dukungan dari KOKAM DIY dan warga Muhammadiyah untuk mengusut kasus ini.
“Kami berterima kasih kepada rekan - rekan KOKAM yang luar biasa datang memberikan dukungan untuk melaksanakan penyelidikan terhadap kasus kematian saudara alm. Santoso. Mohon doanya semoga kami bisa menuntaskan segera kasus ini,” ucapnya.
Terkait proses penyelidikan, AKP. Mulyanto menerangkan bahwa pihaknya masih mendalami berbagai petunjuk dan dugaan, baik terkait pelaku maupun Tempat Kejadian Perkara (TKP). Seperti, bagaimana jenazah korban bisa berada di dalam jaring pinggir jalan usai kejadian, luka pada tubuh korban, motif pelaku dan kondisinya saat kejadian, serta hal - hal lainnya yang berhubungan.
Pihaknya juga menyatakan tetap fokus pada penyelidikan kasus ini. Oleh karena itu, AKP. Mulyanto sekali lagi mohon dukungan dan bantuan dari KOKAM DIY dan warga, jadi bila ada petunjuk baru atau bukti yang terkait kasus ini bisa segera dilaporkan.
Sementara itu, Komandan KOKAM DIY, Rizal Ismail, mengapresiasi proses penyelidikan yang dilakukan Polresta Sleman terhadap kasus kematian alm. Santoso. Rizal juga menyatakan KOKAM siap membantu proses penyelidikan dalam mencari fakta atau bukti tambahan jika dibutuhkan.
“Kami mendukung upaya Polresta Sleman untuk menegakkan hukum yang berlaku. Kami akan membantu dalam pencarian fakta - fakta tambahan bila mana nanti dibutuhkan.” jelasnya.
Sebelumnya, alm. Santoso ditemukan tewas pada Kamis (14/11) di Jalan Ring Road Utara, Pogung Lur, Sinduadi, Mlati, Sleman. Almarhum sendiri dikenal sebagai anggota KOKAM yang gigih dan tak kenal menyerah dalam bertugas mengawal seluruh kegiatan Muhammadiyah. Hebatnya lagi, selama bertugas ia selalu menggunakan sepeda onthel dan tidak memiliki ponsel untuk berkoordinasi, namun selalu tiba lebih awal di lokasi. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow