Ini Harapan Abdul Mu'ti Setelah Muhammadiyah Raih Zayed Award

JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menyampaikan harapannya setelah Muhammadiyah dianugerahi Zayed Award, penghargaan internasional untuk organisasi atau individu yang memperjuangkan kedamaian.Mu'ti menuturkan, ke depannya Muhammadiyah akan berusaha terus berperan dalam mempromosikan perdamaian tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di tingkat internasional.

Mu'ti menyampaikan harapannya ini pada Ahad (11/2) dalam acara Perayaan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dan Penyerahan Zayed Award 2024 yang diadakan di Masjid At Taufiq, Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta Selatan. Harapan tersebut tidak hanya ditujukan kepada Muhammadiyah, tetapi juga kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang juga menerima Zayed Award 2024.

Mu'ti menyatakan harapannya agar Muhammadiyah dan NU tetap menjadi dua sayap Garuda bagi Republik Indonesia. Meskipun keduanya memiliki posisi yang berbeda, namun dengan kerjasama yang erat diharapkan Indonesia bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi.

“Mudah-mudahan Muhammadiyah dan NU tetap menjadi dua sayap garuda, dua sayap Republik Indonesia ini yang mudah-mudahan dengan dua sayap itu walaupun dua-duanya berada pada posisi yang berbeda, sayap kanan dan sayap kiri tetapi dengan dua sayap yang mengepak itu mudah-mudahan Garuda bisa terbang tinggi,” kata Mu’ti seperti dilansir dari muhammadiyah.or.id.

Mu'ti juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Muhammadiyah dan NU dalam meraih Zayed Award 2024. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, yang telah berjuang untuk kedua organisasi tersebut.

Menurut Mu'ti, peran dan kepemimpinan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, dalam mempromosikan perdamaian dunia juga patut dihargai. Dia berpendapat bahwa jika Uni Emirat Arab dapat menyelenggarakan Zayed Award, maka Indonesia juga bisa menyelenggarakan Soekarno Award untuk menghargai peran besar Bung Karno dalam memperjuangkan perdamaian dunia.

“Bung Karno adalah Bapak Republik Indonesia dan peran beliau dalam perdamaian dunia luar biasa, termasuk lahirnya lembaga-lembaga perdamaian tingkat dunia,” tandasnya.

Wartawan: Fatan Asshidqi