Warga ‘Aisyiyah Kraton Antusias Ikuti Pelatihan Ecoprint

YOGYA – Sebagai sebuah karya seni ramah lingkungan, ecoprint memasuki masa booming. Prospek bisnisnya sangat cerah. Karena itu peminat dalam bidang ini semakin banyak. Di antara mereka adalah warga ‘Aisyiyah di Kemantren Kraton, Yogyakarta, yang baru saja mengikuti pelatihan ecoprint. Mereka tergabung dalam Komunitas Kreatif binaan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kraton.

Kegiatan ini terlaksana pada Rabu-Sabtu (20-23/10) didukung Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY) yang dimediasi Dra. Hj. Siti Nurjannah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY.

Menurut Hj. Rowiyah, S.Ag., Ketua PCA Kraton, tujuan pelatihan ini agar ibu-ibu bisa punya kemampuan keterampilan dan bisa dikembangkan. Ia menyatakan kekaguman dengan semangat warga ‘Aisyiyah untuk mengikuti kegiatan ini, bahkan banyak dari luar yang sudah terdata berkeinginan ikut.

Kegiatan itu dibatasi untuk 20 peserta. Di bawah bimbingan dua instruktur yang merupakan praktisi berpengalaman, Hastin Sholikhah dan Dian Anugerah Dewi, pelatihan terbagi menjadi dalam empat hari.

“Ibu-ibu belajar dari nol. Hari pertama teori dulu,” tutur Hastin.

Peserta diajak melakukan proses mordanting yakni persiapan kain yang akan diecoprint. Proses ini untuk meluruhkan zat-zat kimiawi dalam kain supaya mudah menyerap zat warna alami.

Pada hari setelahnya, peserta melakukan praktik dengan kain putih bersih yang tidak diberi warna dasar. Hari ketiga, mereka membuat ecoprint dengan kain yang telah diberi warna dasar. Penjelasan itu disampaikan kedua instruktur di tengah-tengah waktu istirahat pada hari ketiga.

Hari terakhir, peserta dilatih mengunci warna pada kain agar warna tidak mudah luntur. “Harusnya jarak seminggu dari saat kain jadi, tapi karena pelatihan ini dipadatkan, jadi besok akan diajarkan langsung,” imbuh Dian.

Kegiatan ini dikerjakan secara berkelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat orang. Dengan begitu, selain mendapatkan skill tambahan, juga didorong membangun kerja sama yang baik.

Kerja sama itu terwujud dari awal proses membuat ecoprint ini. “Motong kain harus berdua, nata daun harus bareng-bareng supaya penuh, nekuk kainnya itu harus simetris perlu kompak. Nanti kalau kain mau direbus, gulung kainnya harus berdua,” jelas Hastin.

Tempat pelatihan di kantor sekretariat PCA Kraton, kecuali pada hari Jum’at ketika ditemui mediamu.com, kegiatan dilaksanakan di kompleks SD Muhammadiyah Sapen Kraton karena kantor PCA Kraton digunakan untuk ibadah shalat Jum’at.

Hastin dan Dian mengawali perjalanan bisnis di dunia ecoprint dengan mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Mereka mengakses program pelatihan yang diadakan Disperindag Sleman lalu banyak ditugaskan Disperindag DIY menjadi instruktur.

“Sebetulnya banyak fasilitas dan pelatihan yang diberikan pemerintah, tapi kita belum tahu, belum mencoba,” papar Dian. Oleh karenanya, salah satu motivasi yang disampaikan kepada peserta adalah percaya diri dan tergerak mencari informasi serta mengajukan proposal untuk usaha mereka.

Tidak lama setelah menutup obrolan dengan mediamu.com, kukusan kain yang telah dibuat para peserta rupanya sudah siap. Satu persatu gulungan kain diangkat dan dibentangkan. Tampak motif-motif daun begitu cantik di atas kain kuning dan merah.

Untuk beberapa saat kain itu diangin-anginkan di luar bangunan sekolah pada tempat yang telah disiapkan. Setelahnya, para ibu dengan bangga menyampirkan kain karyanya untuk kemudian berfoto bersama di depan bangunan sekolah.

Hj. Rowiyah kembali menyampaikan harapannya ke depan dari kegiatan ini. “Ibu-ibu yang ikut ini semoga bisa terus meningkat, bisa mandiri, berkemajuan, dakwah kita kena sasaran, sehingga menjadi dakwah yang mencerahkan, memberikan solusi, dan memajukan,” katanya. (*)

Wartawan: Ahimsa W. Swadeshi
Editor: Heru Prasetya