YOGYAKARTA –Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi sektor kehidupan, baik ekonomi, kesehatan, keagamaan, maupun pendidikan. Dalam dunia pendidikan, Langkah yang diambil ialah dengan menerapkan model pembelajaran daring (online).
Hal itu tentunya memunculkan masalah baru juga dalam proses KBM (kegiatan belajar mengajar) seperti keterbatasan akses internet, penurunan semangat belajar siswa, dan sebagainya. Akhirnya muncullah pertanyaan terkait kemungkinan apakah model tatap muka terbatas bisa dilaksanakan.
Karena itulah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan diskusi terbatas secara virtual dengan tema “Kebijakan Tatap Muka Terbatas saat Darurat Covid-19 di DIY”, Sabtu (3/7) pagi. Mediamu.id melakukan reportase untuk acara tersebut dan disajikan dalam beberapa tulisan terpisah.
Sebagai narasumber adalah Bayu Satria Wiratama, Ph.D. (epidemiolog UGM), Dr. Pande Made Kutanegara, M.Si. (Tim Ahli Satgas Covid-19 DIY, Pakar Perubahan Perilaku), Didik Wardaya,S.E., M.Pd., M.M. (Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY). Sambutan pengantar disampaikan Ketua PWM DIY, Gita Danupranata, S.E., M.M., dan dimoderatori Arif Jamali Muis, M.Pd. (Wakil Ketua PWM DIY).
Diskusi ini diikuti sekitar 70 peserta yang di antaranya dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PWM DIY dan PDM/PDA, serta kepala-kepala sekolah Muhammadiyah.
“Pandemi Covid-19 masih belum bisa terkendali, di sisi lain perlu terus adanya edukasi menghadapinya. Maka PWM DIY menyelenggarakan berbagai pengajian dan diskusi sebagai bentuk Muhammadiyah melayani umat dan memberi pencerahan dari berbagai perspektif,” kata Gita Danu.
Ia berharap, kegiatan semacam ini dapat meminimalisir bermacam tafsir masyarakat. Meskipun sudah ada instruksi dari pemerintah dan Muhammadiyah, namun banyak yang masih perlu didiskusikan dan dicerahkan.
“Beberapa kepala sekolah Muhammadiyah di DIY juga masih ada yang bingung terkait penggunaan media daring dalam pembelajaran. Dalam diskusi dengan para ahli ini harapannya bisa menjadi solusi,” ujarnya.
Arif Jamali mengatakan bahwa diskusi terbatas ini akan menjadi landasan bagi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PWM DIY membuat rekomendasi-rekomendasi tentang aturan-aturan bagaimana dunia pendidikan saat wabah Covid-19 semakin tinggi. (*)
Wartawan: Nizam Zulfa
Editor: Heru Prasetya
Comment