Qobilah Hizbul Wathan UAD Resmi Dilantik, Rektor: Dorong Peningkatan Kinerja UAD*

Qobilah Hizbul Wathan UAD Resmi Dilantik, Rektor: Dorong Peningkatan Kinerja UAD*

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Qobilah Hizbul Wathan Universitas Ahmad Dahlan (HW UAD) resmi dilantik pada Selasa (13 Shafar 1445 H bertepatan 29 Agustus 2023) di ruang Amphitarium Gedung Utama UAD kampus 4. Pelantikan menghadirkan Rektor, BPH UAD, Kwarpus, Kwarwil, Kwarda HW, beserta unsur pimpinan dekanat dan ormawa di lingkungan UAD, serta ada orientasi pengurus dan anggota Qabilah HW UAD.

Rangkaian acara pelantikan dimulai dengan pembacaan nama-nama pengurus Qobilah HW UAD dan pembacaan ikrar anggota yang dipimpin oleh Kwarpus Ramanda Endra dan dilanjutkan dengan penyematan secara simbolis lencana kepada ketua dan pengurus Qobilah.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Drs. Parjiman, M.Ag selaku Ketua Qobilah HW UAD yang baru dilantik mengucapkan terima kasih kepada pengurus Kwarpus sampai dengan Kwarda atas arahan dan pendampingan. “Kami menghaturkan ucapan terima kasih atas bimbingan para ramanda (Kwarpus, Kwarwil, Kwarda) sekalian. Harapan kami inisiasi pendirian Qobilah ini selain melestarikan sejarah, juga semua anggota Qobilah HW juga dapat berperan di masing-masing tempat tinggal” ungkap Parjiman.

Di lain pihak, Rektor UAD, Dr. Muchlas, MT memberikan komentar dalam momentum pelantikan tersebut. Bahwa cerminan HW itu gembira, apa pun yang dilakukan HW selalu ceria, dan hari ini suatu kebahagiaan bagi saya sendiri pertama kali dalam hidup menggunakan pakaian HW.

Lebih lanjut, Muchlas juga memberikan gambaran sekaligus arahan pada pengurus dan anggota Qobilah HW UAD. “Kami berharap para anggota Qobilah HW dapat menjalankan nilai-nilai HW. Dalam prinsip yang dipegang HW ‘sedikit bicara, banyak bekerja’ memungkinkan harapannya bakal ada perubahan kinerja di UAD berkat dukungan nilai-nilai HW ini” ujar Muchlas dalam sambutannya.

Selain itu, sebagai homebase kegiatan Qobilah HW, tentu UAD akan berusaha semaksimal mungkin mendukung hidupnya ortom (Organisasi Otonom) dan Qobilah HW agar terus dikembangkan dan maju. Di akhir sambutannya, Muchlas memberikan nama untuk Qobilah HW UAD yang memang belum memiliki nama resmi.

“Karena belum punya nama, saya sendiri di akhir sambutan ini akan menamai Qobilah Hizbul Wathan UAD dengan nama R.M. Hajid,” kata Muchlas. Adapun, penamaan tersebut berdasarkan kilas sejarah dari penamaan ‘Hizbul Wathan’ yang diberikan oleh R.M. Hajid tahun 1920 yang sebelumnya masih menggunakan istilah nama ‘Pedvinder Muhammdiyah’.

Selepas Rektor, Kwarpus Endra Widyarsono diberikan kesempatan memberikan sambutan dan pengarahan. Dalam sambutannya Endra mengapresiasi tinggi atas pelantikan Qobilah HW UAD.

“Suatu keistimewaan dalam pelantikan ini dihadiri oleh para tokoh dan sesepuh HW, ini bentuk dukungan dan harapan bahwa UAD bukan hanya berada di pusat kota HW, namun UAD diharapkan jadi penggerak dan pusat pengembangan HW di perguruan tinggi,” lanjut Endra.

Ketua Umum Kwarpus HW periode sebelumnya itu sempat menceritakan sekilas ketika HW sendiri pernah mengalami tidur panjang selama 38 tahun, sejak divakumkan pada 1961 dan dibangkitkan lagi pada tahun 1999. Setelahnya, HW tetap konsisten berdiri pada dasar gerak yang sama sejak awal berdirinya, yaitu berdasarkan surat An-Nisa ayat 19. Pada ayat itu sendiri menjelaskan bahwa umat Islam harus menyiapkan generasi yang tangguh untuk masa depan, ayat inilah yang kemudian hari menjadi prinsip dasar gerakan kepanduan HW.

Endra melanjutkan lebih rinci, setidaknya ada lima poin penting dalam derap langkah Qobilah HW UAD ke depan, yakni: 1) Kita perlu menyiapkan generasi tangguh melalui proses kaderisasi yang berkesinambungan. 2) Pentingnya merawat sejarah HW sekaligus sejarah Muhammadiyah. 3) Membangun sinergi dengan para pelaku sejarah HW agar tidak terputus masa depan dan masa lalu, dengan menciptakan ruang dialog dan sinergi antara senior dan junior dalam transfer pengalaman dan pembelajaran. 4) UAD bisa digadang menjadi “the real modern Scout” sebagai pusat laboratorium pengembangan studi kepanduan di Indonesia. 5) Kerjasama (MoU) antar PTMA menjadi simpul HW berkembang semakin pesat.

Terkait dengan nomor 4, Qobilah HW UAD memang memiliki agenda awal pada bidang diklat yang akan mencoba merancang semacam Pusat Studi Kepanduan Hizbul Wathon yang sejauh ini belum ada di Indonesia. Pendirian pusat studi tersebut diharapkan menjadi pusat laboratorium pengembangan, pelatihan, pendidikan dan penelitian kepanduan milik Muhammadiyah yang dikenal dengan Hizbul Wathon.

Acara semakin istimewa, karena di tengah acara berlangsung, putra bungsu pahlawan Jenderal Sudirman, Teguh Sudirman turut hadir dan memberikan sambutan singkatnya. Tegus menegaskan keteladanan Jenderal Sudirman itu patut dicontoh, dikala dibutuhkan kehadirannya oleh negara walaupun beliau sedang keadaan sakit keras, namun jiwa raga tetap berkorban demi bangsa dan negara.

“Bahkan nilai-nilai HW yang beliau bawa banyak mengilhami aturan dan prinsip tentara di Indonesia pada waktu itu,” ungkapnya. Teguh juga mencoba menarik jiwa kesatria yang dimiliki oleh Jenderal Sudirman agar dapat diilhami oleh semua anggota HW di seluruh Indonesia.

Setelah proses resmi acara pelantikan berlangsung, pada sesi berikutnya dilakukan orientasi pembekalan oleh tiga narasumber yang diundang oleh Qobilah HW UAD, yakni Muchlas Abror menyampaikan materi “Kebijakan PP Muhammadiyah Membangkitkan HW di Persyarikatan Muhamamdiyah”, Budi Sudijiono memberikan materi “Organisasi HW: Konsep Kepanduam Modern & Peran di PTMA”, dan Prof. Sarbiran menjelaskan materi “Peran & Tanggung Jawab PTMA dalam mengembangkan Pandu HW”.

Sesi orientasi yang dipandu moderator Nurul Satria Abdi, SH., M.H dan Dr. Arif Rahman, M.Pd.I, itu berjalan dengan sangat menarik. Pasalnya ketiga narasumber memberikan materi dasar dan fundamental tentang kebijakan, gerak, model dan konsep kepanduan HW yang dikaitkan dengan peran PTMA.

Bahkan tak jarang masing-masing narasumber banyak memberikan lagu-lagu HW di sela pemaparannya yang membuat suasana semakin hidup, sehingga moderator Arif Rahman berseloroh menyebutkan “hari ini nampaknya yang kita dengar 1% materi, 99% kita bergembira menyanyi bersama” yang diiringi tawa dan tepuk tangan apresiasi dari audiens kepada para narasumber. (*)

Berita ini diterima mediamu.id dari Qobilah HW UAD
Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow