Potensi Seni Budaya Muhammadiyah D.I. Yogyakarta Luar Biasa
BANTUL — TIGA hari jelang bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah LSBO PWM D.I. Yogyakarta diundang LSBO PDM Kabupaten Bantul. Tepatnya hari Senin, 14 Mei 2018, pukul 20.30 WIB bertempat di Rumah Bapak Suyono selatan kompleks kantor pemda kabupaten Bantul.
Dengan formasi sedikit ramping LSBO PWM D.I. Yogyakarta yang turut membersamai adalah Akhir Lusono, Eka Wuryanta, Eddy Pradjaka, Agus Susanta dan Tri Mulyono dari LSBO PP Muhammadiyah. Sementara itu tuan rumah LSBO PDM Kab Bantul di gawangi oleh Ustad Fakrurozi sang ketua beserta anggotanya.
Malam itu betapa semakin meyakinkan kami bahwa betapa luar biasanya potensi seni budaya di Muhammadiyah. Dua kali kegiatan akbar di Muhammadiyah yakni Olimpiade Budaya Jawa membukakan kesadaran kami akan meruahnya potensi seni budaya dan olah raga di persyarikatan besutan K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di kampung Kauman Yogyakarta ini.
Betapa antusias dan dengan riang gembiranya para peserta mengikuti berbagai macam jenis perlombaan seni budaya dan olahraga: maos gurit, macapatan, sesorah, karawitan, kaligrafi jawa, tari, sandiwara dagelan mataram, jemparingan, egrang bathok, egrang empring, gobag sodoor dan lain lain. Itulah fakta yg bisa kita saksikan bersama. Amal usaha pendidikan Muhammadiyah pun memiliki potensi besar dalam bidang seni budaya.
Banyak sekali sekolah Muhammadiyah yg juga memiliki alat untuk berekpresi, gamelan contohnya. Banyak kita temui sekolah yg memiliki seperangkat gamelan dengan kualitas nomer wahid.
Dalam beberapa kesempatan, saat kita menyapa ke daerah daerah, sodoran fakta betul betul membuat kami bet betul berbahagia. Ternyata baik di kabupaten Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul telah secara nyata membuat kami haqul yakin. Seni budaya di Muhammadiyah meruah.
Seni budaya di persyarikatan yang memiliki massa besar ini patut diunggulkan. Seni budaya yang syariah. Seni budaya yang memiliki ciri khas. Seni budaya yang mengajarkan kehalusan dan kearifan dalam budi pekerti. Karakter yang tawadu’.
LSBO PDM Bantul malam itu, menampilkan kepiawaian para remaja atau pelajar dalam menabuh bilah bilah bernada. Dengan cekatan dan terampilnya mereka menabuh gamelan/gangsa yang menghasilkan karya suara yang merdu nan syahdu, walau kadang ada gending yang berirama rancak.
Gending gending ilir ilir, suwe ora jamu, yen ing tawang ana lintang dll menghibur kami. Teman-teman LSBO PWM D.I. Yogyakarta turut terlarut ada yang ikut nggerongi, ada yang turut tepuk tangan ada yang manggut manggut menyesuaikan irama gending yang ada. Semua tampak bergembira dan bersemangat malam itu.
Menunjukkan bahwa gending Jawa bisa mengolah rasa, dapat membawa rasa. Para remaja yang menabuh gamelan sangat santun ketika menyapa dan bersalaman dengan kami.
Malam itu sebuah pembuktian bahwa seni budaya dan olahraga di Muhammadiyah sangat kaya raya. Saatnyalah kita bersama sama untuk mengangkatnya sebagai media dakwah sebagai mana semangat persyarikatan untuk menggalakkan dakwah kultural.
Terima kasih LSBO PDM Kab Bantul, jasamu menggaungkan seni budaya dan olah raga di Muhammadiyah. Jaya jaya wijayanti, sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti.
Dilaporkan oleh
Akhir Lusono, S.Sn, M.M
Ketua LSBO PWM D.I. Yogyakarta
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow