News

News

MediaMU.COM

May 6, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Perguruan Tinggi Muhammadiyah - Aisyiyah Bakal Gelar Aksi Serentak Bela Palestina Perkuat Dakwah, Warga Muhammadiyah Bantul Hadiri Syawalan dan Pelepasan Ratusan Jamaah Haji Gelar Syawalan dan Silatnas, IPM Luncurkan Inovasi dan Rencana Masa Depan Menjanjikan Syawalan PCM Kalasan Bahas Diplomasi Makanan Sebagai Upaya Melenturkan Dakwah Berkemajuan Syawalan PCM Gamping, dr. Agus Taufiqurrahman: Dakwah Muhammadiyah Tidak Selesai di Lisan Pentas Dakwah Seni Budaya Meriahkan Syawalan PCM Gamping Dalam Syawalan dan Family Gathering, IMM UGM Bersatu dan Bersilaturahmi Resmi Terpilih Jadi DPD RI, Syauqi Soeratno Siap Bawa Muhammadiyah dan Jogja Lebih Istimewa Sukses Antar Syauqi Soeratno ke DPD RI, PWM DIY Songsong Pilkada 2024 Ahmad Syauqi Soeratno Jadi Senator DIY Terpilih, Relawan Tasyakuran Besar-besaran Kembali Rebut 3 Poin di Liga 3, PSHW UMY Pertahankan Ritme Permainan Timnas U-23 Gagal Kalahkan Irak, Haedar Nashir: Masih Ada Asa Suara Muhammadiyah Buka SM Farm, Ratusan Ekor Sapi Langsung Ludes Dipesan Ratusan Baliho Ketua PWPM DIY Penuhi Titik Strategis Gunungkidul, Isyarat Maju Pilkada Luar Biasa! 926 Guru PAUD/TK ABA Hadir di Silaturahim Keluarga Besar IGABA Sleman Demam Timnas, 200 Titik Pimpinan dan Amal Usaha Muhammadiyah Gelar Nobar PCIM Tiongkok Gelar Kajian Syawal Bersama Din Syamsuddin, Kuatkan Dakwah Melalui Diaspora Timnas Indonesia Kalah Atas Uzbekistan, Haedar Nashir Beri Semangat: Kalian Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota! Ramai Gelar Nobar Timnas U-23, Dosen UMY Beri Penjelasan Begini Rektor Berharap PSHW UMY Jadi Kebanggan Pemuda dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Mahasiswa Australia Kunjungi Pasekan Lor, Belajar Olah Sampah Bersama Warga

Mahasiswa University of Technology Sydney kunjungi RT 3 Pasekan Lor untuk belajar mengolah sampah berbasis rumah tangga. Foto: Dzikril Firmansyah / Mediamu

SLEMAN - Gerakan pemberdayaan Muhammadiyah terus memberi manfaat bagi masyarakat. Seperti yang dilakukan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta dengan pilot program pengolahan sampah berbasis rumah tangga di RT 03 Pasekan Lor, Balecatur, Gamping, Sleman.

Program ini berfokus kepada pemberdayaan masyarakat melalui penguatan ekonomi rumah tangga pengelolaan lingkungan. Dimana, para warga RT 03 Pasekan Lor mengolah sampah organik dan anorganik di rumah mereka masing-masing.

Hasil olahan sampah tersebut menjadi produk-produk yang ekonomis. Untuk sampah anorganik seperti minyak jelantah bisa jadi bahan pembuatan sabun cuci piring dan lilin aromaterapi. Sedangkan sampah organik dapat dikembangkan dengan maggot menjadi pupuk dan pakan ternak.

Rupanya, kegiatan pengolahan sampah berbasis rumah tangga ini menarik perhatian sampai ke luar negeri, salah satunya Australia. Dimana rombongan mahasiswa dari University of Technology Sydney berkunjung ke RT 03 Pasekan Lor pada Ahad (10/12) dan disambut dengan hangat oleh segenap warga. 

Kunjungan mereka tidak lain untuk mengetahui dan belajar mengolah sampah berbasis rumah tangga atau keluarga. Seperti proses pembuatan pupuk dari sampah organik menggunakan maggot dan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah.

Dari kunjungan ini ternyata memberikan inspirasi baru bagi 42 mahasiswa Australia dalam mengolah sampah organik dan anorganik.

"Warga di sini memberi banyak inspirasi untuk mengelola sampah dengan ide baru. Misalnya, untuk waste organic diolah dengan maggot (menjadi pupuk), itu menarik sekali.

Walaupun awalnya kami pikir maggot itu menjijikan, tetapi lewat sistem yang didesain dengan bersih, banyak yang bisa dihasilkan. Seperti pakan ternak, pupuk, dan sebagainya. Kami sangat senang dengan inspirasi di sini," ucap Alexandra Crosby, Associate Professor University of Technology Sydney, selaku Ketua Rombongan. 

Apalagi mahasiswa yang ikut baru semester 3, sehingga mereka sangat merasa ingin tahu, karena tidak banyak mengetahui kehidupan pedesaan di Indonesia.

Jadi, ketika datang ke sini, mereka merasa tertarik dan senang dengan pengalaman ini, terlebih mereka juga ditemani beberapa dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat berinteraksi. 

Selain belajar mengolah sampah, para mahasiswa juga ramah tamah dengan warga sekitar. Bahkan berkesempatan mencicipi hidangan dari warga sekitar dan ikut memberi makan ikan-ikan. 

Tak ketinggalan, Alexandra dan para mahasiswanya juga mengapresiasi produk-produk yang dihasilkan sangat berkualitas. Seperti pupuk, sabun, lilin aromaterapi, dan lainnya. 

Selanjutnya, mereka akan membawa hasil pengamatan ini saat pulang ke Australia untuk bisa dipelajari. Tak menutup kemungkinan akan ada kerja sama dari University of Technology Sydney dengan pihak Terkait di sini untuk pengelolaan sampah berbasis rumah tangga ke depannya. 

"Kami berharap bisa kembali lagi ke sini nanti," ujar Alexandra.

Sementara itu, Ketua MPM PWM DIY Agus Amin Syaifuddin, S.T., M.Si. menjelaskan bahwa pihaknya mendorong warga RT 3 Pasekan Lor untuk bisa mengolah sampah berbasis rumah tangga. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, MPM PWM DIY punya beberapa pilot program pemberdayaan masyarakat, salah satunya pengelolaan sampah.

Selain diolah menjadi produk, sampah-sampah lainnya seperti botol plastik juga bernilai. Ini ditunjukkan dengan para warga mengumpulkan sampah botol di pasar sampah untuk nantinya dijual kepada kolektor, setiap dua pekan sekali. 

"Yang penting adalah pemberdayaan masyarakat . Jadi kami mendorong agar bagaimana persoalan sampah harus selesai dari rumah tangga untuk penguatan ekonomi warga.

Kemudian dari PWM DIY sangat mendukung penuh kegiatan pengolahan sampah di RT 3 Pasekan Lor yang diinisiasi MPM DIY. Diungkapkan Cahyono, S.Ag. selalu Wakil Ketua, kegiatan ini sangat bagus untuk mengedukasi masyarakat terkait tata kelola limbah rumah tangga yang ternyata semuanya bermanfaat, dari organik sampai anorganik. 

"Saya kira ke depan bagaimana program seperti ini ditularkan ke ranting dalam rangka program pemberdayaan," tandasnya. 

Para warga RT 3 Pasekan Lor juga turut senang kegiatannya bisa dilirik sampai luar negeri, bahkan dikunjungi mahasiswa dari Australia untuk belajar mengolah sampah. Tentunya ini bisa jadi motivasi tambahan untuk meningkatkan kualitas pengolahan sampah berbasis rumah tangga semakin maju lagi. (*) 

Wartawan: Dzikril Firmansyah 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here