UAD Kembali Menerima Mahasiswa dari Filipina, Siap Mengajar di Sekolah Muhammadiyah
YOGYA – Setelah pandemi Covid-19, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali melaksanakan program SEA-Teacher secara luring. Pada tahun 2023 ini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD menerima 9 mahasiswa dari dua perguruan tinggi Filipina yang menjadi mitra UAD, hari Senin (18 Shafar 1445 H bertepatan 4 September 2023) di Ruang Serbaguna lantai 10 Gedung Utama Kampus 4 UAD.
Turut hadir menyambut mereka dari UAD, Wakil Rektor Bidang Akademik Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D., dan Dekan FKIP Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D. beserta jajaran, Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional Ulaya Ahdiani, S.S., M.Hum. serta staf, Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri Ida Puspita, M.A.Res., para Kaprodi di FKIP, perwakilan pimpinan Sekolah Mitra UAD, hingga para mahasiswa FKIP UAD.
Ini merupakan lanjutan dari program SEA-Teacher sebelumnya pada Mei 2023, dimana UAD juga menerima 4 mahasiswa program SEA-Teacher dari Capiz State University (CAPSU), Filipina, dan mendapatkan pengalaman mengajar di SD Muhammadiyah Karangkajen dan SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta selama satu bulan. Di sisi lain, UAD juga mengirim 10 mahasiswa FKIP untuk belajar di CAPSU, ISUFST, dan West Virginia University, Filipina, serta Valaya Alongkorn Rajabhat University (VRU), Thailand dalam program SEA-Teacher.
“Ini adalah kesempatan kedua bagi UAD menerima program SEA-Teacher. Dari sekolah juga turut mengapresiasi dan mendukung program ini, semoga dapat memanfaatkan ilmu dari mahasiswa Filipina ini,” tutur Sayuti dalam sambutannya.
Menurutnya, mahasiswa dari Filipina Punya kelebihan dengan kemampuan bahasa Inggris-nya yang sangat native. Terutama, sejak di sekolah, mereka sudah diajarkan pelajaran matematika dan sains dalam bahasa Inggris. Sehingga, inilah kenapa Filipina mengekspor para guru dan tenaga profesional ke negara luar.
Sayuti juga mengharapkan mereka dapat menikmati dan memaksimalkan kesempatan pengalaman internasional dengan mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Muhammadiyah punya jejaring pendidikan yang sangat besar, sehingga ini menjadi kesempatan untuk mengenal tentang Muhammadiyah. Jadi, nikmatilah Jogja, dan pengalaman baru di sekolah-sekolah kami,” tutur Sekretaris PP Muhammadiyah itu.
Senada dengan Sayuti, Rusydi Umar juga berharap para mahasiswa dari Filipina bisa menyesuaikan diri dengan budaya dan makanan di Yogyakarta. Terlebih, Yogyakarta adalah kota istimewa karena hampir semua mahasiswa di Indonesia belajar di sini, termasuk di Muhammadiyah.
“Semoga ke depan, bisa menjadi guru profesional dari pengalaman di sini dan punya global awareness,” harapnya.
Nantinya, kesembilan mahasiswa dari Filipina akan mengajar di beberapa sekolah Muhammadiyah yang menjadi mitra UAD. Mereka adalah Trixia May O. Elevator dan Mary Joy E. Gepitulan dari The University of Saint Anthony (USANT) akan mengajar di SMP Muhammadiyah Sewon, Edward Paul d.Castro (USANT) dan Chlyredth B. Casaldan dari Iloilo State University of Fisheries Science and Technology (ISUFST) mengajar di SMP Muhammadiyah Unggulan ‘Aisyiyah. Lalu, Julius B. Maglasang dan Kristoffer Rhys H. Garabato (ISUFST) di SMP Muhammadiyah Bantul, Angel Faith A. Soon dan Kate Concepcion D. Benagua (ISUFST) di SD Unggulan ‘Aisyiyah, serta Sheena Marie S. Detore (ISUFST) di SD Muhammadiyah Bantul. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow