Ketum PP IPM Beberkan Fakta Saudagar Pelajar Nasional, Ternyata Segini Jumlahnya

YOGYA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Riandy Prawita membeberkan beberapa fakta terkait Saudagar Pelajar Nasional yang merupakan sebutan bagi para pelajar ataupun kader IPM yang menjadi pengusaha.

"Ini berbicara kader, dari sekitar 100 ribu orang pengurus IPM di seluruh Indonesia. Itu total pengusaha hanya 70 orang," kata Riandy saat menjadi pembicara pada sesi talkshow Kopdarnas SUMU di SM Tower, Yogyakarta, Sabtu (21/9).

Di depan para pengusaha Muhammadiyah, Riandy menjelaskan dari 70 orang Saudagar Pelajar Nasional itu bidang usaha terbesar yang ditekuni oleh kader IPM ini adalah bidang jasa yaitu sebesar 24,31 persen.

Kemudian diikuti oleh bidang kuliner sebesar 21,4 persen dan fesyen sebesar 17,1 persen. Sisanya terbagi secara rata. Lalu 70 persen di antaranya adalah laki-laki, lalu sisanya 30 persen adalah perempuan.

Riandy juga menjelaskan bahwa ada salah satu kader IPM yang berusia 20 tahun yang sukses menjadi pengusaha. Kader tersebut sudah memiliki usaha sejak SMP yang dimulai dengan jual gelang.

"Sekarang sudah punya karyawan 100 orang, sudah punya outlet di mall Jember, omsetnya sebulan Rp1,6 miliar," jelasnya.

Namun, dia mengaku yang jadi masalah adalah peran IPM di balik kesuksesan kader tersebut belum banyak. Belum banyak pembinaan yang dilakukan oleh IPM kepada kadernya di bidang wirausaha.

Selain mendata jumlah dan detail jenis bisnisnya. Riandy juga menjelaskan bahwa PP IPM mendata beberapa masalah yang dihadapi oleh para Saudagar Pelajar Nasional seperti takut gagal, sulit membagi waktu, hingga kurang memiliki ilmu bisnis.

Untuk itu, IPM memiliki salah satu gerakan yaitu studentpreneur. Melalui Bidang Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan (PKK), PP IPM sendiri memiliki 3 program unggulan yaitu inkubasi bisnis berbasis Saudagar Pelajar Nasional, pilot project kewirausahaan di tingkat wilayah provinsi, dan e-commerce pelajar.

Ke depan Riandy berharap agar ada sinergitas untuk menghidupkan jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar ini. Dia juga menegaskan pihaknya sedang merumuskan beberapa kebijakan di IPM agar kader IPM yang tergabung di SUMU tak hanya turut meramaikan tapi juga bisa berkontribusi lebih. (*)