Warga Muhammadiyah Harus Mengisi Keistimewaan DIY

BANTUL – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, H. Gita Danu Pranata, S.E., M.M., menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah bagian dari pilar keistimewaan Yogyakarta. Sehingga, harus bisa mengambil bagian sesuai potensi yang dimiliki.

Hal itu disampaikan dalam Pengajian Ahad Pon Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Banguntapan Selatan di halaman SD Negeri 2 Solokan, Ahad (22/1). Pengajian ini sekaligus menyambut diselenggarakannya Musyawarah Wilayah (Musywil) XIII Muhammadiyah DIY pada 17-19 Februari 2023.

Menurut Gita, sebagai warga Daerah Istimewa Yogyakarta, keluarga besar Muhammadiyah perlu ikut berkontribusi dalam mengisi keistimewaan.

“Yogyakarta telah dinyatakan sebagai kota pendidikan dan kebudayaan.  Muhammadiyah juga tidak bisa dilepaskan dari keistimewaan Yogyakarta ini, maka kita harus mengisi dakwah di DIY berdasarkan potensi dan kapasitas persyarikatan,” tegas kata Gita.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini juga memaparkan, Pemerintah DIY dalam masterplannya akan mengembangkan berbagai program dan kegiatan, salah satunya terkait dengan keistimewaan. Maka, Muhammadiyah harus berperan di dalamnya.

Salah satunya melaui kegiatan seni dan budaya yang bisa menjadi medium dakwah persyarikatan. Apalagi di Muhammadiyah ada Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO), maka hal ini tidak boleh dipisahkan sebagai bagian dari gerakan dakwah komunitas.

“Apabila, cabang dan ranting punya potensi di bidang seni dan budaya, silakan dikembangkan agar keberadaan Muhammadiyah bisa menjadi rahmatan lil ‘alamin dirasakan masyarakat,” tutur Gita.

Gita juga mengapresiasi antusiasme jamaah yang hadir dalam pengajian ini.

“Sangat luar biasa, banyak sekali yang datang. Saya harap cabang-cabang lain juga dapat menggerakkan potensi warga persyarikatan agar melaksanakan kegiatan dakwah dalam bentuk pengajian yang dihadiri masyarakat sebanyak-banyaknya,” harapnya. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah