Tim Dahlan Muda Mengabdi IMM FTI UAD Siapkan Produk Ungulan Melalui Penyuluhan Inovasi Pangan Halal

YOGYA - Tim Dahlan Muda Mengabdi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD adakan penyuluhan inovasi pangan di Serambi Masjid Al-Amin, Yogyakarta pada Jumat (15/12). Acara ini diinisiasi sebagai terobosan baru untuk meningkatkan kualitas produksi di Kebun Sayuk Rukun, untuk menghasilkan  produk unggulan perumahan Pringgading Permai.

Penyuluhan dimulai pukul 16.00 dan diisi oleh Ir. Titisari Juwitaningtya, dosen teknologi pangan. Titisari memberikan penjelasan mendalam mengenai inovasi pangan terkini yang dapat diaplikasikan dalam proses produksi, termasuk teknologi yang dapat meningkatkan keamanan dan kualitas produk.

Peserta yang hadir dengan seksama mendengarkan dan memahami setiap informasi yang disampaikan oleh pemateri. Interaksi yang intens terjadi saat sesi tanya jawab, di mana para peserta dengan aktif bertanya mengenai implementasi inovasi pangan dalam kegiatan sehari-hari di kebun sayur mereka.

Membangun AUM dan Berpihak Pada Kelompok Dhuafa-Mustadh’afin Adalah Menjaga Warisan KH Ahmad Dahlan

Acara ini menjadi ajang diskusi yang sangat bermanfaat, terutama dalam hal memahami konsep-konsep baru dan teknologi terkini dalam industri pangan. Para peserta memberikan respon positif terhadap penyuluhan ini, merasa lebih percaya diri dan siap mengimplementasikan pengetahuan baru yang mereka peroleh.

Sebagai penutup acara, dilakukan penyerahan plakat sebagai tanda penghargaan dan cinderamata kepada Titisari sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam penyuluhan tersebut. Hal ini sekaligus menjadi motivasi bagi pemateri dan peserta untuk terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan keamanan produk pangan di masa yang akan datang. Semoga acara ini dapat menjadi awal dari era inovasi yang lebih baik dalam industri pangan.

Berita ini diterima mediamu dari gnhynsa, tim Dahlan Muda Mengabdi IMM FTI UAD
Wartawan: Fatan Asshidqi

Mubalig LDK PP Muhammadiyah di Kawasan 3T Dilarang Memaksa Masyarakat Lokal Masuk Islam