Tanam Raya Padi dan Deklarasi Jatam PDM Sleman

Tanam Raya Padi dan Deklarasi Jatam PDM Sleman

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN — Deklarasi Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman dan tanam raya padi bersama Wakil Bupati Sleman Dra Hj Sri Muslimatun, M.Kes, Drs M Afnan Hadikusumo (Anggota DPD RI Dapil DIY), pimpinan Muhammadiyah DIY dan Sleman, Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping, Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Perguruan Tinggi Aisyiyah di DIY, berlangsung di area sawah Dusun Mergan, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Minggir, Sleman, Senin (10/9/2018).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Sebanyak 1.500 orang terdiri dari siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK, ortom Muhammadiyah dan petani Muhammadiyah di Minggir dan Sleman juga ikuti tanam padi dan turut serta Kepala DP3 Sleman, Heru Saptono, dan Camat Minggir, Ikhsan Waluyo.

Acara yang didampingi Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Dr. Nurul Yamin, M.Si, dihibur kesenian klothekan, hadroh, gejog lesung dan drumband SMP Muhammadiyah Minggir.

Usai kegiatan itu, dilaksanakan peresmian dan penandatanganan prasasti Kantor PCM Minggir di Ngloji, Sendangagung, Minggir, Sleman, oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir, M.Si dan penyerahan bantuan mobil eks Pemkab Sleman dari Wakil Bupati Sleman kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Minggir.

Dalam sambutannya, Drs M Afnan Hadikusumo, merasa prihatin tentang kondisi pangan, yang merupakan kebijakan importasi yang berlebihan terhadap kebutuhan pangan kita. “Sehingga kebijakan tersebut sangat merugikan para petani,” kata Afnan Hadikusumo.

Problem yang kedua, seperti dikatakan Afnan, adalah masalah mutu. “Mutu produk pertanian kita rata-rata di bawah standar internasional,” kata Afnan, yang menambahkan dampaknya adalah banyak produk pertanian yang tidak dapar bersaing di pasar luar negeri.

“Jawaban atas persoalan itu adalah kurangi impor produk pertanian yang sudah dikelola oleh petani Indonesia dan tingkatkan mutu produk pertanian,” papar Afnan Hadikusumo.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir, M.Si, mengatakan, para generasi muda jangan malu menjadi seorang petani. “Karena seorang petani ada pekerjaan yang sangat mulia,” kata Haedar Nashir, yang minta generasi muda untuk menjaga jangan sampai sawah-sawah itu beralih fungsi menjadi perumahan yang membuat tanah tidak produktif.

Seperti disampaikan Haedar Nashir, kita harus kembali menggairahkan dan menggerakkan pertanian. “Generasi-generasi dan anak-anak kita harus mengubah cara bertani, harus berbeda dengan bertani orang tua kita,” ungkap Haedar, yang menerangkan kini lahan pertanian kian terpinggirkan karena berbagai pembangunan.

“Salah satunya pembangunan perumahan,” papar Haedar Nashir. “Oleh karena itu, perlu regulasi agar pembangunan tidak menggusur lahan pertanian produktif.”

Bagi Haedar, adanya jamaah tani Muhammadiyah ini, diharapkan para petani memiliki wadah untuk berbagi ilmu dalam bercocok tanam. “Harapannya bisa menjadi daerah percontohan bagi daerah lain akan jamaah tani Muhammadiyah,” ujar Haedar Nashir.

Semoga kecamatan Minggir, Sleman, dapat surplus beras dan dapat menjual ke luar daerah ataupun di impor ke luar negeri.

Sedangkan Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, mengatakan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) terus berupaya melakukan peningkatan nb kualitas individu masing-masing binaan MPM. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow