Sekjen IRM Era 2000-an ini Sebut Pelajar Muhammadiyah Harus Memperluas Gerakannya di Sekolah Negeri
YOGYA – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) Ridwan Furqoni, M.P.I. menyambut positif dan bersyukur atas digelarnya Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Muhammadiyah (PW IPM) DIY pada tengah periode 2023-2025, Jumat sampai dengan Ahad (10-12/1) di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Menurutnya, pelaksanaan Konpiwil dan agenda-agenda lainnya yang sesuai jadwalnya adalah salah satu tanda bahwa organisasi itu sehat.
“Satu kesyukuran, Konpiwil ini berjalan sesuai dengan jadwalnya, setengah periode. Ini tandanya organisasi kita sehat, kalau waktunya Musywil ya Musywil, waktunya konpiwil ya konpiwil, waktunya rapat kerja ya rapat kerja,” ujar Ridwan dalam sambutannya.
Menurutnya, ini perlu untuk didisiplinkan terus, karena dengan organisasi yang sehat maka kader-kader yang lahir dari IPM DIY itu akan terus melahirkan kader-kader secara periodik dalam 2 tahun. Jelas sangat penting untuk regenerasi pimpinan di ruang lingkup Persyarikatan Muhammadiyah.
“Teman-teman yang ada di hadapan saya ini kira-kira akan akan jadi pimpinan-pimpinan Muhammadiyah 5-10 atau 20 tahun yang akan datang. Semakin banyak kantong kader IPM itu artinya masa depan persyarikatan kita ini semakin cerah dan semakin berkualitas kader IPM itu, masa depan persyarikatan kita semakin baik. Maka saat ini teman-teman IPM ini, silahkan menempa diri sebaik-baiknya sehebat-hebatnya karena masa depan persyarikatan itu ada di tangan teman-teman semua,” lanjut Ridwan.
Ridwan juga mengapresiasi berdirinya banyak cabang IPM di beberapa daerah se-DIY. Apalagi, di DIY ada 82 Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang berdiri dan Ridwan mengharapkan IPM bisa melebarkan sayap gerakannya untuk bisa berdiri di seluruh cabang Muhammadiyah.
Terlebih, di Majelis Tabligh mempunyai divisi untuk dakwah sekolah dan kampus. Ini bisa jadi peluang bagi IPM untuk bekerja sama melebarkan sayap gerakannya di seluruh kalangan remaja dan pelajar.
“Saya punya harapan IPM perlu menyengaja melebarkan sayap itu tidak hanya di sekolah-sekolah Muhammadiyah, tetapi juga masuk ke sekolah negeri. Bagaimana caranya, bisa didiskusikan (ke Majelis Tabligh dan MPKSDI),” kata Sekretaris Jenderal PP IRM periode 2004-2006 itu.
Tak hanya itu, PWM DIY memiliki 8 program prioritas, salah satunya adalah mensosialisasikan Risalah Islam Berkemajuan, yang merupakan hasil dari Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta tahun 2022. Ini penting karena Risalah Islam Berkemajuan adalah salah satu ekspresi warga Muhammadiyah dalam memahami Islam dan mewujudkannya di dalam kehidupan nyata.
Dalam Risalah Islam Berkemajuan, cara warga Muhammadiyah untuk mengamalkan Islam inilah yang membedakannya dengan saudara-saudara di pergerakan atau ormas lainnya. Ridwan menjelaskan, cara beragamanya Muhammadiyah itu dalam membangun kehidupan umat itu sudah seperti negara.
Jadi Islam itu berdampak atau memberikan dampak pada kemajuan bangsa ini di semua sektor kehidupan dan ini cocok dengan salah satu kepribadian Muhammadiyah, yaitu bergerak di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah SWT.
“Artinya, Islam kita itu harus punya dampak praksis di semua sektor. Dalam pendidikan kita membangun dunia pendidikan, dalam dunia kesehatan kita memastikan bagaimana semua lapisan masyarakat itu bisa mendapatkan akses kesehatan yang cukup, dalam bidang sosial kesejahteraan sosial tidak ada lagi anak terlantar dan anak yang stunting.
Begitu juga dalam bidang hukum dan seterusnya itu dilakukan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah SWT. Maka nggak ada rumus seperti di kalangan tertentu, kita nabrak-nabrak aturan demi kemaslahatan yang lebih besar dan itu tidak berlaku di Muhammadiyah,” tegas Ridwan.
Karena IPM ini adalah masa depan persyarikatan dan Islam dalam Muhammadiyah itu menjangkau seluruh sektor kehidupan, maka diaspora kader-kader IPM itu menjadi keniscayaan. Dari sini, Ridwan memandang IPM perlu merancang sebuah desain supaya kader-kader bisa berdiaspora di semua sektor, entah bisa jadi guru, dokter, politisi, ahli hukum, atlet, jurnalis, pengusaha, dan sebagainya.
Sehingga, IPM bisa mensosialisasikan Risalah Islam Berkemajuan itu, salah satunya dengan menyumbang kader-kadernya di berbagai sektor agar bisa memberi dampak positif bagi masyarakat luas.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow