Baitul Arqam UAD: Mencetak Kader Muhammadiyah yang Tangguh dan Islami
YOGYA - Baitul Arqam diselenggarakan untuk memahami akan makna kader Muhammadiyah itu sendiri. Dan sebagai kader Muhammadiyah perlu adanya penguatan al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Dan Baitul Arqam menjadi tempat bekalnya, agar kelak kepribadian sebagai kader Muhammadiyah semakin melekat dan dapat tercapai cita-cita Muhammadiyah yaitu agar terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Sabtu-Ahad (28-29/12) agenda Baitul Arqam dilaksanakan selama 2 hari ini. Dimulai pembukaan Baitul Arqam sesi 2 dan dilanjut Stadium Generale di Masjid Islamic Center UAD kampus IV disiarkan secara offline dan live on Youtube LPSI UAD.
Yahya Hanafi, M.Sc. Kepala bidang Perkaderan LPSI UAD selaku pemateri Stadium Generale. Satu di antaranya Kader Muhammadiyah Militan dari Yogyakarta. Yahya mengawali dengan pemahaman hakikat dari Pendidikan itu sendiri. Bahwa Pendidikan Muhammadiyah itu adalah penyiapan lingkungan yang memungkinkan seseorang tumbuh sebagai manusia yang menyadari kehadiran Allah SWT sebagai Rabb dan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Hal ini juga tercantum pada Tanfidz Keputusan Muktamar ke-46 (PP Muhammadiyah, 2010: 128)
"Semakin banyak ilmu yang kalian pelajari di program studi masing-masing, maka seharusnya semakin dekat pada Allah SWT. Jangan sampai mengerjakan tugas tapi melupakan kewajiban sebagai seorang muslim" Terangnya.
Dalam Majelis Diktilitbang, 2016 bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) menjadi amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi yang dijiwai dan dilandasi nilai-nilai al-Islam dan Kemuhammadiyahan pada tataran ideologi-filosofis maupun praktis-aplikatif serta menjadi salah satu kekuatan untuk kelangsungan dan kesinambungan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya sebagai gerakan dakwah dan tajdid yang melintasi zaman.
"Kalau teman-teman ada yang kaget masuk UAD ada Matakuliah Kemuhammadiyahan, mungkin dikira UAD ini bukan milik Muhammadiyah, karena tidak ada kata Muhammadiyahnya. dan jangan sampai ada juga yang berpendapat bahawa Matakuliah AIK itu dicoret saja. Karena kalian masuk UAD salah satu dari PTMA, konsekuensi logisnya ada matakuliah AlK di antaranya sertifikasi tahsin, Kemuhammadiyahan dan termasuk Baitul Arqam." Jelasnya.
Teori kepribadian menurut Kemendikbud itu sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa. Dan banyak di antaranya para ahki mengartikan terkait kepribadian. Intinya berdasarkan definisi teori yang sudah ada, maka kepribadian yaitu perpaduan sifat bawaan dan pengalaman yang dipengaruhi oleh struktur internal, interaksi sosial, dan pembelajaran, serta dideskripsikan melalui dimensi-dimensi tertentu yang dapat diukur dan diamati.
Muhammadiyah memiliki kepribadiannya. Yaitu kepribadian Muhammadiyah menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar maruf nahi munkar, yang ditujukan kepada perseorangan dan masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat utama, adil, makmur, yang diridhai Allah atau masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. selain gerakan Islam daj dakwah, Muhammadiyah juga gerakan tajdid, serta menempuh jalan yang diridhai Allah.
Menurut Yahya Hanafi kemudian menjelaskan karakteristik mahasiswa Muhammadiyah, di antaranya:
- Memiliki daya juang dan cinta perdamaian: Mahasiswa Muhammadiyah diharapkan mampu menghadapi tantangan dengan dialog konstruktif serta berkontribusi pada kesejahteraan sosial.
- Memperluas ukhuwah: Mengembangkan persaudaraan lintas kelompok dengan nilai ukhuwah Islamiyah, basyariyah, dan wathaniyah.
- Menjunjung tinggi ajaran Islam: Mahasiswa Muhammadiyah menjadi individu berintegritas yang menjunjung nilai-nilai tauhid dan kepatuhan hukum.
- Beramar ma’ruf nahi munkar: Aktif dalam dakwah kontekstual, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan kepemimpinan berbasis nilai Islam berkemajuan.
- Bersikap adil dan korektif: Melakukan evaluasi internal dan eksternal secara bijaksana dengan tetap berlandaskan etika Islam.
"Cara mewujudkannya, kita terapkan AIK dalam kehidupan sehari-hari. Karna AIK menjadi kerangka rujukan perilaku warga PTMA baik perilaku praktis sehari-hari. Dan AIK juga merupakan bahan pembelajaran yang diajarkan dan dididikan kepada mahasiswa secara berprogram dalam pembelajaran semester maupun di luar pembelajaran semester. AIK meliputi Akidah, Akhlak, ibadah, dan Muamalah yang bersumber pada al-Qur'an dan hadis. Kemudian, AIK juga menjadi ruh yang menggerakan dinamika kehidupan khususnya di UAD ini. Tidak hanya kehidupan secara instittusional tetapi juga dinamika hidup secara personal." Terangnya.
Tangguh dan Islami menjadi karakteristik mahasiswa UAD. Dan disesi akhir Yahya meminta para peserta Baitul Arqam unyuk mengisi komitmen yang akan dilaksanakan ke depan oleh mahasiwa UAD yang mengikuti Baitul Arqam sesi 2 ini.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow