KULONPROGO – MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulonprogo mengadakan pelatihan pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19, Senin (2/8). Acara tersebut bertempat di Balai Desa Kedundang, Temon, Kulonprogo. Materi disampaikan Fikri S dan Sunarwibawa.

Kegiatan yang dihadiri Lurah Kedundang, Babinsa dan Kepala Dusun terkait diikuti perwakilan dusun di Desa Kedundang, berupa pemulasaraan jenazah dan pelatihan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) tim pemakaman. Selain itu, materi penanganan jenazah yang meninggal dalam isolasi mandiri serta proses petugas dalam melaksanakan pemakaman Covid-19.

Pelatihan yang didukung Ambulans Klinik Pratama PKU Muhammadiyah itu, dimaksudkan agar para personel yang terlibat bisa memahami dan mempraktikkan cara-cara pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19.

Afiq Adde Afrizal, penanggung jawab kegiatan, mengatakan bahwa peserta diajarkan cara mengenakan APD yang benar, tata cara memandikan jenazah, mendisinfeksi, pembungkusan menggunakan kain kafan dan plastik berlapis. “Juga cara memasukkan ke dalam peti, dan cara memasukkan ke mobil ambulans,” kata Afiq.

Disampaikan pula cara menggotong jenazah, tata cara pemakaman jenazah Covid-19 yang tidak dibolehkan disemayamkan di rumah duka dan harus segera dimakamkan dalam waktu maksimal 4 jam. Peserta juga diajarkan cara melepaskan APD dengan aman.

Pelatihan ini mengikuti protokol yang sudah ditetapkan dan bertujuan agar personel terbiasa dan tidak gagap apabila melaksanakan pemulasaraan serta pemakaman jenazah Covid-19.

Dengan dilaksanakannya pelatihan ini masalah-masalah terkait jenazah Covid-19 maupun terduga Covid-19 bisa ditangani pihak dusun. “Sehingga tidak menimbulkan ketakutan maupun kecemasan dari masyarakat,” terang Sunarwibawa, koordinator tim.

Menurut Sunarwibawa, jangan sampai timbul ketakutan dan kecemasan pada masyarakat terkait jenazah Covid-19. “Karena penanganannya sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,” tegasnya. (*)

Wartawan/Editor: Affan Safani Adham