Mandat Muhammadiyah DIY: Afnan Hadikusumo Anggota DPD RI Dapil DIY Periode 2019-2024
YOGYAKARTA — Setelah berjuang bersama warga Muhammadiyah DIY, Drs M Afnan Hadikusumo akhirnya ditetapkan sebagai anggota DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) DIY periode 2019-2024 setelah memperoleh 170 ribu suara pada Pemilu 17 April 2019.
Cucu pahlawan nasional Ki Bagus Hadikusumo akhirnya mendapat mandat dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY untuk kembali mewakili aspirasi di tingkat nasional ketiga kalinya.
Dan terpilihnya Afnan Hadikusumo itu setelah melalui penjaringan di internal Muhammadiyah pada 2 Januari 2018 lalu. Kemudian dilakukan diskusi panjang dan tidak bisa diputuskan dalam waktu singkat serta konsolidasi selama berbulan-bulan.
“Insya Allah ini adalah suara murni dan jauh dari fitnah serta money politics,” ungkap Afnan Hadikusumo yang menjelaskan subuhan dan tahajjud dilakukan untuk memastikan amanah itu harus dijaga
Rencana, Drs M Afnan Hadikusumo akan dilantik pada Oktober 2019 mendatang. Untuk itu, Afnan meminta doa dari warga Muhammadiyah. “Semoga saya mampu menahan diri dari godaan,” ungkap Afnan, yang menerangkan pemilihan pimpinan DPD RI agak berat godaannya, tapi dia akan melihat kapasitas dan kualitasnya.
Usai pelantikan, tugas Afnan Hadikusumo berikutnya adalah melakukan koordinasi membentuk semacam kaukus di Senayan Jakarta. “Tujuannya suatu saat nanti Muhammadiyah bisa memiliki kekuatan di parlemen,” ungkap Afnan Hadikusumo.
Sebenarnya, Afnan sudah tidak mengajukan diri karena sudah dua kali jadi DPD. Tapi, musyawarah khusus Muhammadiyah DIY telah memilihnya untuk maju ke DPD RI. “Sebagai warga Muhammadiyah saya harus bersedia mengemban amanah itu,” kata Afnan, yang menambahkan dirinya menolak dicalonkan lagi pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Afnan, pada Pemilu 2024 mendatang dirinya sudah berusia 57 tahun. “Saya tahu diri karena sudah tua dan sebaiknya yang muda-muda saja yang maju,” kata Afnan di Gedung Muhammadiyah DIY, Jl Gedongkuning, Yogyakarta, Sabtu (13/7/2019) malam.
Dalam acara tasyakuran bertemakan “Bersyukur Meraih Konsolidasi Persyarikatan” yang dihadiri pimpinan Muhammadiyah tingkat Ranting hingga Wilayah, Afnan berharap untuk tidak mencalonkan dan memilihnya lagi.
Bagi Afnan, kali ini adalah periode kali terakhir. “Ke depan semoga Muhammadiyah bisa mendapatkan wakil yang lebih baik dari saya dengan mobilitas yang lebih baik lagi,” kata Afnan yang berharap Muhammadiyah bisa mencalonkan dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) atau kalangan Aisyiyah.
Berkaitan hal itu, Afnan pun berharap kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY untuk berkeliling ke seluruh wilayah DIY mencari calon penggantinya.
Pada kesempatan itu, Afnan Hadikusumo memberikan apresiasi kepada semua pendukungnya, terutama bagi 532 Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah se-DIY. “Pimpinan ranting ibarat cucuk lampah pemenangan, sedangkan kursi itu bukanlah tujuan utama dari Muhammadiyah,” tandas Afnan.
Bagi Afnan, tujuan awalnya itu adalah konsolidasi Muhammadiyah. “Jika tujuan utamanya adalah meraih kursi, maka tidak akan mendapatkan pahala,” ungkap Afnan yang menambahkan jika tujuannya adalah konsolidasi persyarikatan Muhammadiyah, maka akan mendapat pahala dan kursi.
Pada kesempatan itu, Ir Ahmad Syauqi Soeratno, MM selaku tim pemenangan berharap kepada PWM DIY untuk melakukan perubahan sistem dalam rekrutmen atau penjaringan calon anggota DPD RI. Hal itu semata-mata untuk menjaga marwah persyarikatan Muhammadiyah. “Dari pengalaman Pemilu 2019 kemarin dirasakan sangat menyulitkan langkah organisasi Muhammadiyah,” tandas Syauqi Soeratno.
Sebaiknya, seperti disampaikan Syauqi Soeratno, Muhammadiyah DIY mulai melakukan penjaringan calon anggota DPD RI dua tahun setelah Pemilu.
Adapun pada tahap pertama, dipilih lima orang calon terlebih dulu. Lalu kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga Muhammadiyah. Dan satu tahun sebelum pendaftaran calon ke KPU, PWM DIY sudah harus memutuskan seorang calon yang akan diusung.
Pemilihan lebih awal itu, bagi Syauqi Soeratno, sangatlah penting. “Sebab, persoalannya tidak sederhana dibanding memilih kepala sekolah Muhammadiyah, direktur rumah sakit atau rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” kata Syauqi.
Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata, SE, MM menjelaskan, betapa tidak mudah memilih calon anggota DPD RI karena hal itu sama artinya menjaga amanah masyarakat DIY.
“Kita bertarung bebas di area yang membutuhkan elektabilitas,” tandas Gita Danu Pranata, yang menjelaskan kalau tidak disiapkan rasanya kita akan kesulitan.
“Sungguh, amanah itu tidaklah mudah. Namun, pak Afnan tidak sendirian karena disertai doa dari ratusan ribu warga Muhammadiyah,” kata Gita Danu Pranata.
Ditambahkan Afnan, keputusan politik memang tidak bisa menyenangkan. “Apalagi membahagiakan semua pihak,” tandas Afnan. “Politik pasti akan meninggalkan luka, namun semua itu tidak ada niat kecuali membawa marwah persyarikatan Muhammadiyah dan melayani warga Muhammadiyah.” Salah satu sifat Muhammadiyah adalah membuat indah peraturan yang berlaku dan bersikap lapang dada. Dan mengingat anggota dan simpatisan Muhammadiyah tersebar di hampir seluruh partai politik sudah saatnya untuk kembali ke pangkuan persyaratan Muhammadiyah. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow