BANTUL – Langkah positif dilakukan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banguntapan Selatan, Bantul. Bersama Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA), Lazismu, dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se Banguntapan Selatan, mereka melaunching Gerakan Sedekah Sampah di Halaman Masjid KH Ahmad Dahlan, Kampus IV UAD Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, pada Ahad (4 Shafar 1445 H bertepatan 20 Agustus 2023).

Acara tersebut dihadiri Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, Sekda Kabupaten Bantul, MPM PDM Bantul, dan 700 warga Muhammadiyah. Gerakan ini adalah respon terhadap persoalan sampah.

Ketua PCM Banguntapan Selatan, Aris Abdullah, mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah dalam setiap lini kehidupan. Salah satunya melalui menjaga lingkungan yang sehat.

Gerakan sedekah sampah adalah bagian dari menjaga lingkungan sehat. “Ini menunjukkan warga Muhammadiyah hadir saat ada persoalan di tengah masyarakat,” kata Ketua Aris Abdullah.

Di Banguntapan Selatan, nantinya Ranting Muhammadiyah akan bergerak bersama, yakni Ranting Tamanan, Ranting Wirokerten, Ranting Potorono, Ranting Jambidan, Ranting Kepuh, dan sebagainya.

Warga masyarakat yang datang dalam kegiatan Muhammadiyah maupun mandiri selalu diminta membawa sampah anorganik seperti botol, gelas plastik, kardus, botol kaca, dan kertas. Barang-barang tersebut dikumpulkan di tempat yang telah disediakan.

Secara khusus ditempatkan di kompleks Masjid KH Ahmad Dahlan dan telah disediakan tempat untuk menampung sedekah sampah warga.

“Sedekah sampah adalah gerakan pengelolaan sampah anorganik yang memiliki misi terwujudnya lingkungan bebas dari sampah dan memupuk kesadaran saling tolong menolong ta’awun dan saling menanggung takaful,” jelas Ananto Isworo, Ketua LDK PWM DIY.

Ananto menambahkan, hal ini karena setiap kebaikan bernilai sedekah. Sedekah sampah adalah memberi kebahagiaan kepada sesama dengan cara sederhana.

Diharapkan, model gerakan pengelolaan sampah melalui sedekah sampah bisa dikembangkan di berbagai tingkat sekolah. Bahkan, pengelolaan sampah bisa menjadi amal usaha baru yang sekaligus mengatasi persoalan sampah. (*)

Wartawan: Affan Safani Adham