YOGYA – Pada era perubahan (disrupsi) sekarang ini mengharuskan sistem gerakan dan organisasi Muhammadiyah serta ‘Aisyiyah harus ikut berubah untuk menyesuaikan. Desain program, cara kerja, dan proses kerja mau tidak mau harus beradaptasi dengan perubahan.

Penegasan itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY, Widiastuti, S.Ag., M.M., dalam Peneguhan Ideologi bagi seluruh pimpinan dan anggota Majelis dan Lembaga di lingkungan PWA DIY. Acara bertempat di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD), Sabtu (10/6). Kegiatan digelar pascaserah terima jabatan dan penerbitan SK Pimpinan Majelis dan Lembaga PWA DIY 2022-2027.

Risalah perempuan berkemajuan hendaknya menjadi salah satu rujukan dalam menjalankan roda gerak organisasi sehingga dapat semakin maju dan berkembang.

‘’Kegiatan peneguhan ideoogi ini menjadi upaya kita menyamakan persepsi agar lebih bisa menggerakkan masyarakat,” kata Widiastuti.

Harapannya, komitmen dalam satu barisan ‘Aisyiyah khususnya PWA DIY bergerak terus menerus baik dari ranting, cabang, daerah, wilayah, hingga pusat. Sehingga secara terus menerus mampu memberikan kontribusi untuk bangsa Indonesia.

Sementara itu Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Muchlas, M.T., menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, dalam ber-Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dilakukan dengan gembira dan ikhlas. Ikhlas ada tiga bagian, yaitu niat karena Allah, menjaga kualitas amal soleh, profesional, ikhsan, ada dampak positif yang bisa diukur.

Lebih lanjut Muchlas mengatakan bahwa kegiatan ini penting, merupakan recharging ideology sebagai pedoman dalam menggerakkan dan melaksanakan program di lingkungan PWA DIY.

‘’Harapannya, ‘Aisyiyah DIY akan berkembang sesuai dengan yang dicita-citakan,” tegasnya.

Kegiatan peneguhan ideologi ini diikuti sekitar 250 peserta dengan tiga materi penting yakni risalah perempuan berkemajuan, ideologi Muhammadiyah ‘Aisyiyah, dan program ‘Aisyiyah periode 2022-2027. (*)

Berita ini diterima mediamu.com dari Sinta (PWA DIY)