Bikin Jogja Makin Istimewa, Syauqi Soeratno Usung Tagline Inspirasi Jogja

Bikin Jogja Makin Istimewa, Syauqi Soeratno Usung Tagline Inspirasi Jogja

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Ahmad Syauqi Soeratno, sebagaimana kita tahu adalah Calon Anggota DPD RI Dapil DIY untuk periode 2024-2029. Dirinya diberi amanah menjadi satu-satunya Caleg DPD RI utusan Muhammadiyah DIY dan sejak saat itu juga, ia telah blusukan ke berbagai daerah di DIY. 

Syauqi mengungkap jika dirinya telah berkeliling ke kurang lebih 1.000 titik di DIY. Saat berkeliling di berbagai daerah tersebut, ia menerima banyak keluh kesah masyarakat.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Mulai dari masalah pupuk, lahan pertanian yang terbatas normalisasi sungai, hingga pariwisata. 

"Sebagai wakil rakyat, tentu perlu mendengar suara rakyat. Bertemu dengan masyarakat itu kan sudah menjadi keseharian, tetapi ketika menemukan persoalan yang tidak bisa diselesaikan secara langsung, itu menjadi catatan," katanya dalam Podcast Mata Lokal Memilih, Kamis (1/2). 

Dari berkeliling itu, Syauqi dan timnya jadi tahu kalau ternyata sebaran kemanfaatan belum merata. "Ini jadi tantangan ke depan, sehingga rasanya peran DPD penting untuk mempercepat, mengakselerasi kemanfaatan ke depan," sambungnya. 

Oleh karenanya, dengan mengusung tagline 'Inspirasi Jogja', Syauqi ingin agar DIY bisa berkiprah di tingkat nasional, bahkan internasional. Menurut dia, DIY memiliki banyak potensi, mulai dari pariwisata, pendidikan, ekonomi hingga UMKM.

Mulai dari ekonomi kreatif perlu didorong, agar kemandirian DIY lebih kuat dan bisa menginspirasi daerah lain. Sehingga siapapun yang datang ke DIY bisa belajar banyak hal dari DIY, baik itu soal pendidikan sosial, UMKM, ekonomi kreatif, dan lain-lain. 

Syauqi sendiri, selain sebagai berkiprah di Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah serta PP Tapak Suci, ia juga pernah menjadi Ketua Umum Asprov PSSI DIY periode 2019-2023.

Karena dengan latar belakang yang kuat di dunia persepak bolaan itu, Syauqi jadi aktif membicarakan banyak hal tentang olah raga. Seperti mencetak pemain agar berkontribusi pada tim nasional, di samping juga pelatih, wasit, komisioner pertandingan, membangun infrastruktur, dan lainnya. 

Syauqi memandang diperlukan ekosistem yang mendukung, sehingga tidak hanya berkontribusi dalam aspek olah raga dan prestasi, namun juga ekonomi seperti sport tourism. 

Menyoal pariwisata, Syauqi juga menyoroti pertumbuhan wisata alam di DIY. Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu perhatikan. Selain dari aspek ekonomi, aspek sosial juga diperhatikan dan tentu saja aspek kelestarian alam menjadi satu hal yang utama. 

"Sehingga dapat mendorong tumbuhnya perekonomian secara nyata dan ekosistem tetap terjaga. Kita tahun 90 persen lebih penggerak ekonomi DIY adalam UMKM. Ini juga harus diberi ruang. Sehingga investment ini capitalnya tidak hanya ke luar, tetapi juga dirasakan oleh masyarakatnya dan UMKM di sekitar," terangnya. 

Lalu, Syauqi berkomitmen melanjutkan mencetak sosiopreneur juga diperlukan, dengan pihaknya telah mendampingi pelaku UMKM di DIY. Dalam kacamatanya, untuk memajukan pelaku UMKM yang perlu diperhatikan adalah dari sisi bisnis, selanjutnya dari sisi manajemen, dan terakhir adalah keberlanjutan. 

Pelaku UMKM yang sudah naik kelas juga perlu memberikan menggandeng UMKM yang baru tumbuh. Sehingga, UMKM di DIY bisa tumbuh bersama-sama. 

"Kalau dari ekonomi kreatif, kita harus memberi ruang yang cukup untuk proses kreatif. Kalau saat ini masih ada blind spot, ya jangan ngomong ekonomi kreatif," lanjutnya. 

Dari segi pendidikan, Syauqi menekankan pentingnya pendidikan karakter di DIY ini. Seperti nilai Muhammadiyah yang mendahulukan akhlak daripada ilmu, pendidikan di DIY juga perlu membangun karakter. 

"Apalagi DIY ini memiliki Dewan Pendidikan, yang udah bikin konsepsi pendidikan kejogjaan. Sehingga siapapun yang sekolah di Jogja, ketika mereka lulus atau keluar bisa membawa nilai ini," terangnya. 

Apalagi, dengan bonus demografi pada 2045 mendatang, menurutnya generasi muda perlu mendapat ruang yang seluas-luasnya untuk berkreasi dan berkembang. Maka, diperlukan ekosistem yang mendukung keahlian.

Meski begitu, Syauqi menegaskan jika yang paling penting adalah bagaimana membangun kolaborasi. Maka, hal Ini salah satu misi DPD, membangun koordinasi sehingga tercipta kolaborasi.

"Kolaborasi ini harus didorong, karena kalau dilakukan sendiri-sendiri berat. Apalagi di era disrupsi saat ini perlu ada kolaborasi yang kuat. Saya yakin Jogja bisa, dan semakin istimewa," ucapnya dengan yakin. (*) 

Wartawan: Dzikril Firmansyah 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow