PWM DIY Bersama PTMA Kunjungi Sri Sultan, Siap Kerja Sama untuk Kemandirian Desa
YOGYA - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY kembali menyambangi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, di Kompleks kantor Gubernur DIY, Jum'at (22/11). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya pada 28 Desember 2023 yang membicarakan tentang program kerja sama antara pemerintah daerah dengan Muhammadiyah.
Dalam kunjungannya kali ini, PWM DIY hadir bersama Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) dan Perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) se-DIY: Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Ketua PWM DIY, Ikhwan Ahada, menjelaskan bahwa Sri Sultan memberikan arahan agar masyarakat desa didampingi untuk lebih mandiri, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga dalam aspek lainnya seperti teknologi. Arahan ini ditujukan terutama kepada perwakilan PTMA yang hadir untuk terjun langsung mendampingi masyarakat.
“Arahannya bahwa masyarakat desa harus kita dampingi supaya lebih mandiri di bidang ekonomi, tentu juga kemandirian di yang lain seperti melek teknologi, dan juga mereka menjadi terbuka dengan perubahan zaman. Desa-desa ini menjadi tempat para pemuda dan penduduk untuk meningkatkan ekonominya, sehingga tidak harus ke kota. Contohnya seperti di Nglanggeran dan Gunung Purba. Harapannya, dengan adanya pendampingan dari universitas, bisa memunculkan tempat-tempat seperti itu di daerah lain, sehingga kehidupan ekonomi merata,” ujar Ikhwan.
Ikhwan menyebutkan bahwa sebanyak 10 universitas sudah terlibat dalam program ini, ditambah tiga lainnya dari PTMA yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Perguruan tinggi ini akan mendukung pelaksanaan 11 program prioritas yang sebelumnya telah dirancang.
“Tadi sudah ada 10 universitas, dan ditambah dengan tiga, yaitu UMY, UAD, dan UNISA, yang akan mencermati 11 program prioritas. Program ini nanti akan kami koordinasikan dengan beberapa dinas yang tadi juga sudah diperkenalkan oleh Pak Gubernur untuk bisa langsung dieksekusi,” jelasnya.
Salah satu program yang menjadi prioritas adalah pemberdayaan desa sebagai pusat pengembangan masyarakat. Selain itu, penanganan sampah juga menjadi perhatian serius dalam diskusi tersebut. Ketika ditanya terkait kerja sama penanganan sampah, Ikhwan menilai PTMA siap untuk membantu.
“Sesungguhnya kami (PTMA -red) siap dalam hal ini untuk membantu. Program kami juga sudah leading tentang bagaimana penanganan sampah. Beliau memberikan arahan agar sampah bisa dikelola, karena memang ada sedikit yang perlu dikomunikasikan antar pihak agar penyelesaiannya tidak hanya dari satu sudut pandang. Masalah sampah ini memang kompleks,” tambah Ikhwan.
Ikhwan juga menjelaskan bahwa implementasi program ini akan melibatkan mahasiswa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta pengabdian dosen.
“Dari universitas, ada yang sifatnya KKN dalam arti mahasiswa, tapi juga ada pengabdian dosen. Mahasiswa nanti mendampingi masyarakat agar lebih melek teknologi dan lebih maju, misalnya mengubah mindset dari agraris menjadi industrialis. Harapannya, mereka tidak hanya menanam untuk kebutuhan diri dan keluarga, tetapi juga mensuplai kebutuhan industri,” ungkapnya.
Tidak hanya masyarakat, aparat desa juga akan diberdayakan melalui pelatihan keterampilan yang nantinya dapat disertifikasi.
“Beliau juga sudah menyiapkan bagaimana nanti perangkat kelurahan menjadi bagian dari pelatihan keterampilan khusus, yang sekaligus nanti bisa disertifikasi,” jelas Ikhwan.
Sri Sultan menegaskan pentingnya pelaksanaan program ini dalam waktu dekat. Menanggapi hal tersebut, Ikhwan memastikan koordinasi dengan dinas terkait akan segera dilakukan.
“Ini tentu kami akan koordinasi lebih detail dengan dinas yang terkait dalam waktu dekat ini. Intinya, beliau bilang tidak usah berlama-lama,” kata Ikhwan.
Wakil Rektor UMY Bidang Akademik, Sukamta, turut memberikan pandangannya mengenai pertemuan ini. Ia menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan kesiapan UMY untuk berkontribusi melalui berbagai program unggulan.
“Kami sangat menyambut baik dan berbahagia bisa bertemu dengan Gubernur DIY. Dalam pertemuan ini, kami mendapatkan banyak informasi terkait program keistimewaan DIY. Dengan demikian, kami dapat berkoordinasi untuk berkontribusi dari sisi kampus, terutama melalui program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Sukamta.
Ia menjelaskan bahwa UMY akan mengoptimalkan program pengabdian dosen dan mahasiswa, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berkelanjutan hingga menciptakan desa binaan. “Harapannya, upaya ini dapat mendorong kemandirian desa sehingga masyarakat menjadi lebih berdaya dan mandiri. Dengan begitu, kualitas hidup masyarakat meningkat, lapangan kerja di desa terbuka lebih lebar, dan anak-anak muda tidak perlu merasa terpaksa pergi ke kota. Mereka bisa tetap tinggal dan bahagia di desa mereka sendiri,” tambahnya.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow