SLEMAN – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Dr. H. M. Ikhwan Ahada, M.A. menjelaskan bahwa Muhammadiyah bisa disebut sebagai pergerakan karena dakwahnya yang mampu bergerak di semua bidang. Hal disampaikan olehnya saat menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PWM DIY, Sabtu (16 Shafar 1445 H bertepatan 2 September 2023) di Aula Masjid KH. Sudja’ RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Kepada para pimpinan dan anggota MPM se-DIY, Ikhwan menegaskan jika pemberdayaan masyarakat juga termasuk dari bagian dakwah Muhammadiyah yang menggerakkan. Di sinilah, peran MPM sangat vital sebagai model dakwah yang menggerakkan dari persyarikatan.

“(Artinya) dakwah kita tidak semata-mata berada di belakang podium. MPM adalah disertifikasi dari dakwah yang berbeda, sehingga masyarakat menjadi berdaya, dari mustadh’afin menjadi seseorang yang bisa memberi, mustahiq menjadi muzakki,” jelas Ikhwan.

Oleh karenanya, ia sangat mengapresiasi diselenggarakannya Rakerwil MPM PWM DIY pada tahun ini untuk membangun ekosistem pemberdayaan masyarakat di DIY. Apalagi dengan dihadiri oleh MPM PDM serta mengajak beberapa MPM PCM se-DIY yang punya program unggulan, diharapkan potensi cabang bisa terangkat.

“Saya kira, Rakerwil ini sangat berkemajuan, dengan mengangkat sesuatu yang bisa menjadi potensi cabang serta mengajak (daerah dan cabang) untuk berdialog langsung sekaligus mengangkat potensi mereka,” ungkapnya.

Maka dari itu, Ikhwan berpesan untuk MPM PWM DIY untuk membangun model kolaborasi dengan semua stakeholder, yang sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah.

“Saya kira MPM DIY harus membangun model sinergi, kohesi, dan kolaborasi. Tentunya, sesuai dengan kepribradian Muhammadiyah dalam rangka mewujudkan cita-cita persyarikatan maupun bangsa. PDM punya alur yang luar biasa dikelola oleh MPM PWM DIY,” pungkasnya, (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah