Berkemajuan, PWM DIY Launching Mobil Layanan Keliling Pembuatan KTAM

SLEMAN – Warga persyarikatan Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini tidak perlu khawatir tidak mendapatkan Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM). Sebab, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY secara resmi me-launching Mobil Layanan KTAM Keliling, Sabtu (29 Rabi’ul Awal 1445 H bertepatan 14 Oktober 2023).

Dalam acara di Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gamping tersebut dihadiri Ketua PWM DIY, Dr. Muhammad Ikhwan Ahada, M.A. dan pimpinan PWM DIY, Ketua PDM se-DIY beserta jajaran, para penerima KTAM dari 11 PRM di Cabang Gamping. Kegiatan ini dilaksanakan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PWM DIY.

Launching mobil layanan KTAM ini merupakan satu di antara sub kegiatan prioritas PWM DIY sekaligus menjadi yang pertama dari seluruh wilayah lain dalam rangka mendata anggota Muhammadiyah dengan tertib.

“Ini menjadi yang pertama dan insya Allah mengawali untuk kita mencoba mendata anggota Muhammadiyah dengan baik dan tertib,” jelas Ikhwan Ahada dalam amanatnya.

Ikhwan mengatakan, dari 3,8 juta penduduk DIY (berdasarkan hasil sensus tahun 2020), yang memiliki Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) baru 295 ribu. Jadi, angka tersebut masih sedikit dan juga belum terdata dengan tertib terkait siapa yang sudah meninggal atau udah pindah dari DIY. Sehingga data tersebut juga belum tentu valid.

Hal ini juga berdampak ketika agenda pemilu, dimana Muhammadiyah DIY selalu mengirimkan kadernya untuk maju dalam pemilihan anggota DPD RI.

“Kita ingat bahwa setiap 5 tahun ketika DIY mengajukan perwakilan DPD, basis data NBM belum memberikan kontribusi yang menenangkan. Kalau dukungan untuk DPD ini yang dibutuhkan 350 ribu, maka dengan 295 ribu NBM, masih perlu tambahan,” katanya.

Oleh karena itu pada periode ini, PWM DIY dalam 5 tahun ke depan mencanangkan 5 NBM baru per ranting per bulan. Misal, jika setahun ada 60 NBM, dikalikan dengan 635 ranting, maka dalam satu tahun ada sekitar 38.100 NBM yang tercetak.

“Kalau menjadi 5 tahun, harapan kita di angka 480 ribuan NBM baru terdata, sehingga kita punya cukup data yang otentik,” harapnya.

Ikhwan turut mengapresiasi usaha Sekretaris PWM DIY, Arif Jamali Muis, M.Pd., yang berjuang mendapatkan lisensi KTAM ini 115.242 lembar dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, hanya dalam kurun waktu 2 bulan. Bila didorong dengan akselerasi Mobil Layanan KTAM, maka ada harapan dalam lima tahun ke depan akan terkumpul kira-kira 576.210 lembar KTAM yang tercetak.

“Dengan begitu, ketika pemilihan DPD yang akan datang, warga persyarikatan dengan berharap kepada Allah, sudah sangat tenang untuk bisa mengirimkan perwakilan ke Senayan,” jelasnya.

Teknis dari Mobil Layanan KTAM ini akan berada di bawah LPCRPM PWM DIY, yang akan menangani secara langsung melalui para relawan. Diharapkan, informasi kegiatan resmi persyarikatan dikomunikasikan ke contact person seminggu sebelumnya agar administrasi dipersiapkan, sehingga mobil layanan ini akan memberikan pelayanan cepat, dalam teorinya tidak sampai 10 menit langsung selesai.

Setiap ada acara persyarikatan di daerah, PDM bisa menyampaikan informasi ini. Agar Mobil Layanan KTAM datang dengan menggelar booth sekaligus mengeluarkan printer dan laptopnya, kemudian sekali tekan lalu input dan masuk, maka bisa langsung cetak di tempat.

“(Ini) tidak akan kalah dengan SIM keliling dan insya Allah kartu ini akan menjadi penyelamat kita sampai akhirat dan kartu ini berlaku sampai akhir hayat,” ujar Ikhwan.

Sebagai bagian dari launching Mobil Layanan KTAM, PWM DIY secara simbolik menyerahkan KTAM kepada 12 orang yang menjadi anggota baru Muhammadiyah di Cabang Gamping.

“Selamat kepada 12 anggota baru atas kelahirannya sebagai warga Muhammadiyah resmi. Meskipun juga ada yang sudah lama menjadi anggota, tetapi karena situasi dan kondisi baru bisa punya NBM. Setidaknya, dari 12 orang yang mewakili masing-masing Ranting dan Ortom di PCM Gamping ini menjadi bagian cara kita untuk akselerasi KTAM lebih efektif lagi,” tandas Ikhwan. (*)

 

Wartawan: Dzikril Firmansyah