JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menekankan bahwa dalam momen Idulfitri, umat Islam harus secara aktif memperkuat hubungan sosial mereka dengan sesama. Ritual tahunan mudik tidak hanya melibatkan dimensi spiritual, tetapi juga memperhatikan aspek sosial, yang mencerminkan pentingnya interaksi dan koneksi antarindividu sebagai bagian dari masyarakat yang saling mendukung.

“Mulia tidaknya kita tergantung bagaimana membangun relasi sosial yang sebaik-baiknya,” jelas Mu’ti pada Rabu (10/4).

Dalam pandangannya, selain memperkuat hubungan sosial, momen Idulfitri juga menjadi waktu yang tepat untuk merawat dan mendorong pertumbuhan budaya yang positif. Mu'ti menggarisbawahi pentingnya memelihara tradisi yang baik serta menciptakan norma baru yang lebih konstruktif, yang dapat memberi kontribusi positif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan sosial di tengah masyarakat yang beragam.

“Kita melakukan tidak hanya sekadar islah yang bersifat spiritual dan Islah sosial. Di mana kita saling memaafkan dan kemudian membangun relasi yang lebih baik lagi. Sekarang kita tatap masa depan yang lebih baru,” tuturnya.

Selain itu, Mu'ti juga menyuarakan pentingnya semangat kebersamaan dan perdamaian dalam momen Idulfitri. Menurutnya, upacara tradisional seperti memakai pakaian terbaik dan baru di hari raya tersebut adalah simbol dari semangat kolaborasi dan persatuan yang harus dijaga dan diperkuat oleh semua warga negara. Dengan semangat ini, diharapkan masyarakat dapat meraih kemajuan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi semua.

“Mudah-mudahan dengan semangat kebersamaan dan semangat kerukunan itu kita bisa meraih kemajuan dalam hidup,” pungkasnya.