News

News

MediaMU.COM

May 12, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Mie Lezatmu dan Mocaf Jadi Bukti Inovasi Cabang-Ranting Muhammadiyah dalam Dakwah Ekonomi PSHW UMY Amankan Tiket Menuju Babak 32 Besar Liga 3 Nasional Gelar Workshop Nasional, LPCRPM PP Siapkan Penguatan Cabang, Ranting, dan Masjid Mahasiswa UAD Tuntut Palestina Merdeka, Presiden BEM UAD: Negara Arab Jangan Cuma Peduli Minyak Saja! Ikut Aksi Bela Palestina, Rektor UAD: Anak Kecil Juga Pedih dengan Penderitaan Palestina Serukan Dukungan Palestina Merdeka, Dosen UAD: Pro Israel Hukumnya Haram Mughallazah Aksi Bela Palestina Menggema di Seluruh Kampus Muhammadiyah dan Aisyiyah Nasyiatul Aisyiyah gelar ToT Fasilitator Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak untuk Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat 1000 Cahaya: Muhammadiyah Gerakkan Ranting Hingga Sekolah untuk Cegah Krisis Iklim Keluarga Alumni UAD Hadiri Syawalan: Taburkan Maaf, Sucikan Hati, Eratkan Tali Persaudaraan Perguruan Tinggi Muhammadiyah - Aisyiyah Bakal Gelar Aksi Serentak Bela Palestina Perkuat Dakwah, Warga Muhammadiyah Bantul Hadiri Syawalan dan Pelepasan Ratusan Jamaah Haji K.H. Harun Abdi Manaf: Banggalah Menjadi Warga Muhammadiyah dan Pegawai AUM Gelar Syawalan dan Silatnas, IPM Luncurkan Inovasi dan Rencana Masa Depan Menjanjikan Syawalan PCM Kalasan Bahas Diplomasi Makanan Sebagai Upaya Melenturkan Dakwah Berkemajuan Pentas Dakwah Seni Budaya Meriahkan Syawalan PCM Gamping Dalam Syawalan dan Family Gathering, IMM UGM Bersatu dan Bersilaturahmi Resmi Terpilih Jadi DPD RI, Syauqi Soeratno Siap Bawa Muhammadiyah dan Jogja Lebih Istimewa Sukses Antar Syauqi Soeratno ke DPD RI, PWM DIY Songsong Pilkada 2024 Ahmad Syauqi Soeratno Jadi Senator DIY Terpilih, Relawan Tasyakuran Besar-besaran

PWM DIY Bagikan Keranjang Sedekah Sampah untuk 15 Sekolah Muhammadiyah

Pembagian keranjang sedekah sampah untuk 15 sekolah Muhammadiyah se-DIY oleh PWM DIY. Foto: Dzikril Firmansyah / Mediamu

YOGYA - Dalam rangka membantu percepatan penanganan sampah di DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I. Yogyakarta menginisiasi berdirinya Gerakan Sedekah Sampah (GSS) berbasis Sekolah. Inisiasi ini dimulai dengan menggerakkan 20 sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA, dan Pesantren Muhammadiyah di daerah Kota Yogyakarta, Bantul dan Sleman.

Sebagai bagian dari GSS, hari Jumat (2/2), telah diserahterimakan 15 keranjang untuk sedekah botol plastik oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY. bertempat di Masjid Haiban Hadjid Komplek Gedung Dakwah Muhammadiyah DIY. Keranjang sedekah sampah diberikan langsung kepada kepala sekolah atau perwakilan dari 15 sekolah Muhammadiyah se-DIY. 

Ananto Isworo, S,Ag. selaku Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PWM DIY yang mendapat mandat untuk melaksanakan program ini menyampaikan, bahwa program ini merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan bersama dari semua komponen masyarakat. 

“Muhammadiyah DIY mengambil komitmen untuk membantu pemerintah daerah melakukan pengurangan produksi sampah dengan melakukan edukasi ke masyarakat, sekolah, pesantren, jamaah pengajian, dan komunitas,” jelas Ananto. 

Dengan begitu, sampah residu rumah tangga menjadi berkurang, baik sampah organik maupun anorganik bisa terkelola dengan baik. Sampah organik bisa dikelola dan diselesaikan di rumah masing-masing dengan menggunakan beberapa metode, sedangkan sampah anorganik bisa disedekahkan dalam program sedekah sampah berbasis sekolah maupun masjid. 

Dalam pelaksanaan program Gerakan Sedekah Sampah berbasis Sekolah ini, LDK PWM DIY berkolaborasi dan bersinergi dengan Majelis DIKDASMEN & PNF, Majelis Lingkungan Hidup, LAZISMU PWM DIY. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada LAZISMU DIY yang telah membantu dalam pengadaan keranjang sedekah sampah ini,” tambah Ananto. 

Sementara itu, Wakil Ketua PWM DIY Ridwan Furqoni, M.P.I. mengapresiasi usaha dari pada LDK dan MLH yang bekerjasama menginisiasi program GSS ini. Menurutnya, ini bagian dari implementasi dari ajaran Islam untuk menjaga lingkungan. 

Terlebih, apa yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah tidak lepas dari Al Quran dan Sunnah yang menjadi landasan persyarikatan untuk bergerak.

“Islam mengajarkan kepada kita untuk peduli lingkungan, di mana surat Ar Ruum ayat 41 menerangkan bahwa kerusakan lingkungan akibat ulah manusia akan terasa bagi manusia itu sendiri. Jadi, adanya keranjang sampah ini bernilai ibadah sekaligus inovasi dari Muhammadiyah,” terang Ridwan. 

Selain itu, dalam urusan Muammalah duniawiyah, Muhammmadiyah harus selalu kreatif dan inovatif. Sedekah sampah adalah salah satu contoh inovasi dakwah yang solutif bagi persoalan sampah, khususnya di DIY. 

Apalagi, pengelolaan sampah ini bisa membawa manfaat, terutama di sisi ekonomi, sampah-sampah berupa botol plastik jika dikumpulkan banyak bisa dijual. 

“Lalu hasilnya bisa untuk membantu orang lain. Seperti membantu siswa yang tidak mampu membayar uang SPP, sebagaimana dilakukan oleh SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta,” papar Ridwan. 

Kemudian, Esti Priyantini,S.S.,M.Pd.BI, Kepala SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta (MUHDASA) juga menyampaikan dengan bantuan keranjang ini akan melengkapi fasilitas kegiatan GSS di sekolahnya. Sebelumnya, pihaknya telah menerima kendaraan roda tiga guna memperlancar layanan jemput sampah dari warga di sekitar sekolah dan 17 titik jemput donatur sedekah sampah. 

“Alhamdulillah di SMP MUHDASA, program GSS telah berjalan secara rutin. Setiap Jumat guru, tendik, siswa, dan orang tua siswa Muhdasa membawa sampah anorganiknya ke sekolah dan akan diterima oleh Satgas GSS SMP MUHDASA yang beranggotakan 25 siswa,” ucap Esti. 

Lanjutnya, hasil dari penjualan sampah selama ini telah membantu 30 siswa yatim piatu dhuafa meringankan biaya SPP sehingga mereka bisa sekolah dengan fasilitas yang layak.

Tak hanya SMP Muhdasa, lima sekolah yang lain telah memasang keranjang GSS secara mandiri. Tahap berikutnya juga akan dipasang dua keranjang sedekah sampah di Gedung Dakwah Muhammadiyah DIY, sehingga tamu yang datang bisa ikut bertanggung jawab dengan sampahnya untuk ladang sedekah. (*) 

Wartawan: Dzikril Firmansyah 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here