Saat Ariswan Jelaskan Keberkahan Ramadhan dan Perjalanan Spiritual Melalui Muhammadiyah
YOGYA - Dalam suatu renungan mendalam, ditemukan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat, sangat ditentukan oleh perilaku dan pengabdian kita di dunia ini.
"Maka, kita harus berupaya untuk bisa melakukan tiga hal. Yaitu, dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta senantiasa bersyukur atas nikmat-Nya, kita mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih baik," jelas Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta, Prof. Dr. Ariswan, M.Si., DEA. saat memberikan kultum jelang buka puasa bersama PWM DIY, Sabtu (30/3).
Menurutnya, bulan suci Ramadhan menjadi momen istimewa dalam kehidupan umat Islam. Mengapa? Karena selain berpuasa sebagai amalan batin, Ramadhan memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT melalui ibadah yang lebih intens.
Dalam surat, As-Syam ayat 9, dijelaskan bahwa puasa adalah amalan batin dalam pembelajaran rohani. Pembelajaran dalam menyucikan jiwa dan sngguh beruntung orang yang menyucikan jiwa.
Kemudian, di bulan ini pula, umat muslim bisa melakukan 4 rukun Islam dari 5 rukun Islam, yang maknanya kedekatan hamba dengan Allah SWT itu sangat dekat.
"Di sinilah munculnya energi kinetik rohani dimana sifat- sifat malaikatiyah lebih dominan dalam diri kita dibandingkan sifat- sifat syaitoniyah. Maka banyak- banyak berdoa, insya Allah bulan Ramadhan menjadi bulan solusi dalam kehidupan kita," tutur Prof. Ariswan.
Ketiga, bulan Ramadhan juga dikenal bulan diturunkannya Al- Quran sebagai petunjuk bagi orang- orang bertakwa bahkan petunjuk bagi seluruh manusia. Al-Quran sebagai kebenaran mutlak dimana kebenarannya tidak bergantung pada ruang dan waktu.
Maka, sebagai keberuntungan yang selain di atas, bagi orang yang telah menjadikan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai jalan dakwah dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT. "Keberuntungan inilah yang akan dan telah mengantarkan kita menjadi orang- orang yang beruntung. Melalui Muhammadiyah kita akan mampu meraih puncak prestasi kehidupan kita sesuai dengan maqom kita masing- masing," ujarnya.
"Kita tidak pernah putus asa dan kita kita pernah bersedih hati (yang berkelanjutan). Karena kita adalah orang- orang yang paling tinggi derajadnya karena dengan bermuhammadiyah kita benar- benar orang- orang beriman," jelas Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta itu.
Oleh karena itu, dengan menekuni dakwah Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah, maka yang berada di dalamnya seperti berjalan melalui jalan menuju puncak prestasi masing- masing dalam kehidupan ini, baik di dunia maupun di akhirat kelak. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow