PWM dan PWNU DIY Jalin Silaturahmi, Inilah Poin-poin yang Dibahas
YOGYA - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan silaturahmi secara resmi dengan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, pada Rabu (17/1).
Rombongan PWM DIY yang dipimpin oleh Dr. M. Ikhwan Ahada bersama jajaran di Gedung NU DIY disambut langsung oleh jajaran Syuriah dan Tanfidziyah PWNU DIY.
Di hadapan jajaran PWNU DIY, Ikhwan Ahada mengaku sangat bergembira pada kesempatan kali ini bisa diterima dengan suasana yang luar biasa. “Seakan ada pertemuan antara dua saudara yang sudah cukup lama kangen, dekat tetapi dengan kesibukan masing-masing,” ucapnya.
Sebelum mengawali paparannya, Ikhwan mewakili PWM DIY juga mengucapkan selamat dan sukses kepada PWNU DIY yang menjadi tuan rumah Konferensi Besar dan Halaqah Nasional NU akhir Januari 2024 ini serta peresmian Gedung Universitas NU Yogyakarta. Bahkan, Ikhwan mengatakan PWM DIY siap ikut membantu pelaksanaan tiga hajat nasional NU tersebut.
“Karena tuan rumahnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, kami sangat terbuka apabila melibatkan teman-teman dari Angkatan Muda Muhammadiyah bisa turut serta andil dalam proses atau pelaksanaan Konbes, Halaqah, dan peresmian Gedung UNU Yogya ini menjadi lebih aman dan nyaman,” ujarnya.
Ikhwan kemudian menyampaikan dua poin pertemuan antara PWM dan PWNU DIY, pertama terkait Tanfidz keputusan Musyawarah Wilayah ke-13 Muhammadiyah DIY memuat beberapa program kerja dan dari 8 prioritas diantaranya ada satu yang paling banyak bersinggungan, yaitu bekerja sama dengan berbagai komponen.
“Bagaimana kita menjalin kerjasama dengan berbagai komponen untuk menguatkan dan menjalin kebersamaan. Ini bisa dimaknai kita membuka diri dengan pihak-pihak manapun untuk terus bekerja sama menciptakan suasana kondisi di DIY khususnya bangsa Indonesia pada umumnya menjadi situasi dan kondisi yang lebih nyaman, damai, dan gemah ripah loh jinawi untuk kesejahteraan bersama,” jelas Ikhwan.
Poin kedua tentang stunting, anak-anak, dan persoalan-persoalan khusus di keluarga. Berdasarkan data yang diperoleh dari pemerintah DIY, hal ini masih cukup membutuhkan perhatian dari semua pihak, terutama Muhammadiyah dan NU.
“Tidak menutup kemungkinan nanti dari Aisyiyah dan Muslimat NU bisa bekerja sama mengatasi ini dengan membentuk bentuk-bentuk kegiatan yang mungkin bisa ditindaklanjuti oleh PW ‘Aisyiyah maupun PW Muslimat NU DIY,” lanjut Ikhwan.
Yang jelas pada pertemuan ini, baik PWM DIY sangat terbuka menjalin kerjasama di berbagai bidang, terutama berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan. Selain itu, persoalan lingkungan hidup, terutama sampah juga menjadi fokus PWM DIY.
“Kita harus memperkuat jejaring, sinergi, kohesi. Sehingga, umat islam bisa bersatu mencari solusi atas masalah di masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU DIY Dr. KH. Zuhdi Muhdlor, S.H., M.Hum menyambut positif silaturahmi dengan PWM DIY kali ini. Beliau juga setuju terhadap ajakan dari Ikhwan Ahada untuk sinergi dan kohesi antara PWNU dan PWM DIY.
Kyai Mudhlor juga menyambut baik dan mendorong kerjasama konkrit antara kedua pihak. “Saya kira, kita bisa kerjasama konkrit antara PWNU dan PWM, terutama antara Aisyiyah dan Muslimat, beserta antar anak muda di berbagai event dan program,” katanya.
Ia juga berharap PWNU dan PWM DIY bisa kita bersilaturahmi secara rutin, entah itu setengah tahun sekali atau satu semester sekali. Yang jelas, pertemuan ini bukanlah yang pertama dan terakhir bagi keduanya. “Insya Allah ini akan berlanjut bukan merupakan pertemuan yang terakhir,” harapnya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow