KULON PROGO - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan Tausiyah dalam peringatan Hari Syiar Muhammadiyah di Masjid Agung Kabupaten Kulon Progo pada Ahad (7/1). Secara khusus, Haedar memberikan apresiasi kepada kader muda persyarikatan Muhammadiyah yang turut hadir, menganggap kehadiran mereka dalam forum semacam ini sebagai kontribusi positif dalam penguatan kemuhammadiyahan.

Kehadiran para kader muda dalam forum ini, kata Haedar, memiliki makna yang lebih penting daripada menghabiskan waktu libur untuk bersantai. Aktivitas di Muhammadiyah harus bisa dimaknai sebagai kegiatan yang membawa kegembiraan, dan bermuhammadiyah dianggap sebagai investasi untuk kehidupan akhirat.

“Jadi kita bermuhammadiyah itu jangan merasa rugi, dan itu janji Allah itu nyata,” katanya seperti dilansir dari muhammadiyah.or.id.

Haedar mengatakan bahwa bermuhammadiyah sejalan dengan bertransaksi untuk akhirat, karena setiap usaha pembangunan dan aktivitas lainnya merupakan bagian dari perjuangan untuk menegakkan kalimat Allah. Ia juga mengingatkan bahwa hidup manusia memiliki dua dimensi, yaitu jiwa dan raga, yang harus dipenuhi kebutuhannya secara seimbang.

Memenuhi kebutuhan jiwa, selain kebutuhan fisik, adalah hal yang sangat penting bagi manusia, terkhusus kader Muhammadiyah. Ia menyampaikan bahwa hidup dan makan bukan hanya sekadar rutinitas fisik, tetapi juga membutuhkan asupan untuk jiwa.

Dalam pesannya kepada kader muda Muhammadiyah, Haedar memperingatkan agar mereka tidak melompati pagar ketika ingin mencapai sesuatu. Ia menyatakan bahwa meskipun tujuan mungkin tercapai, nilai utama bisa hilang jika cara mencapainya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar.

Haedar juga menyoroti peran manusia sebagai khalifah yang harus mengelola alam dengan bijaksana. Meskipun manusia memiliki tugas sebagai khalifah, ia tidak diperbolehkan merusak alam. Oleh karena itu, Haedar menekankan perlunya etos keberlanjutan dalam mengelola alam.

Wartawan: Fatan Asshidqi