Pelantikan KMM DIY 2021-2024: Dakwah Harus Menyejukkan dan Mencerahkan
YOGYA – Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY melantik Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) periode 2021-2024. Pelantikan dilangsungkan di Auditorium Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan, Ahad (19/12).
Pelantikan dihadiri oleh Ketua PWM DIY H. Gita Danupranata, S.E. M.M., Wakil Ketua PWM DIY Drs. H. Ahmad Muhajir, Lc. M.A., jajaran Majelis Tabligh PWM DIY, dan perwakilan Majelis Tabligh PDM Se-DIY.
Pada periode ini, jumlah pengurus yang dilantik sebanyak 25 orang. Hari Purnomo, S.Pd., terpilih sebagai Ketua KMM DIY selama satu periode ke depan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Majelis Tabligh yang telah memberikan kesempatan untuk berpartisipasi di persyarikatan, konteksnya dalam hal bagaimana kita bisa berislam dengan sebenar-benarnya,” kata Hari dalam sambutannya.
Hari mengharapkan bimbingan dari Majelis Tabligh PWM DIY dan PDM se-DIY. Tujuannya, KMM DIY dapat bersinergi bersama terkait dengan misi dakwah, kaderisasi, mobilisasi, dan sebagainya.
Keberadaan KMM yang sangat penting diakui Ketua Majelis Tabligh PWM DIY, H. Hendra Darmawan, S.Pd., M.A. Salah satunya ditujukan untuk dapat bersinergi dan menjadikan mubaligh bisa optimis agar dapat berdakwah dengan menyejukkan.
“Hadirnya KMM juga diharapkan dapat menjadi medium komunikasi untuk memahami tantangan dakwah Muhammadiyah ke depan,” jelas Hendra.
Disrupsi informasi menjadi tantangan bagi para mubaligh. KMM DIY harus mampu memposisikan diri sebagai da’i Muhammadiyah yang mencerahkan di tengah stigma-stigma tertentu dari masyarakat.
Ketua PWM DIY Gita Danupranata menekankan, Majelis Tabligh dan mubaligh merupakan inti gerakan Muhammadiyah. Bila Majelis Tabligh tidak berjalan, maka Muhammadiyah juga tidak berjalan. Jika dapat bergerak dengan optimal, peran mubaligh akan menjadi sangat penting, sehingga mampu menjalankan gerakan Muhammadiyah.
Kalau diibaratkan dengan bisnis, mubaligh dalam hal ini KMM adalah marketingnya. Tugasnya menerjemahkan berbagai macam kegiatan Muhammadiyah. Artinya, sebagai marketer, mubaligh harus bisa sejalan dengan persyarikatan.
“Jangan sampai mubaligh menyalahartikan hal-hal yang sudah digarisbawahi persyarikatan,” tegas Gita.
Ia berpesan kepada KMM agar segera bergerak dan bisa mewarnai kegiatan persyarikatan. Sehingga, Muhammadiyah akan dikenal banyak orang melalui kegiatan dakwahnya.
Setelah pelantikan, acara dilanjutkan dengan pembekalan oleh Jarot Margianto, S.TP., M.Sc., Kepala Biro Bina Mental dan Spiritual Setda DIY. Ia menekankan agar dakwah dilakukan dengan kelembutan, keramahan, dan kearifan disertai teladan yang baik dan tidak mempermalukan orang lain.
“Baik dengan menggunakan medium apapun, berupa teknologi ataupun pertemuan langsung, dakwah harus berangkat dari hati yang bersih dan keinginan untuk mendidik atau mengedukasi umat secara umum,” papar Jarot. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow