Musycab III Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah Malaysia

Musycab III Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah Malaysia

Smallest Font
Largest Font

MALAYSIA — Bumi ini milik Allah SWT, terlepas dari batasan negara yang sifatnya artifisial. Oleh karena itu, pergerakan Muhammadiyah dan warganya harus meluas, mencakup masyarakat dunia. Maka, setiap aktivis Muhammadiyah seharusnya menjadi warga global atau global citizen.

Hal itu disampaikan oleh Prof Dr Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ketika membuka Musyawarah Cabang (Musycab) III Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia di Kuala Lumpur, Ahad (13/10/2019), yang dihadiri 150 anggota PCIM-PCIA Malaysia.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Menurut Dadang Kahmad, paradigma global citizen ini menjadi penting. “Dalam rangka upaya internasionalisasi Muhammadiyah memasuki usianya di abad kedua ini,” kata Dadang Kahmad. Bagi Dadang Kahmad, peran PCIM dan PCIA menjadi krusial untuk mempersiapkan warganya menjadi warga global.

Selain mendengarkan paparan Ketua PP Muhammadiyah, peserta Musycab III juga mendengarkan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pengurus periode 2015-2019 dan menentukan kepemimpinan berikutnya.

Saat ini, di bawah naungan PCIM-PCIA ada 7 Ranting Istimewa Muhammadiyah dan 5 Ranting Istimewa Aisyiyah.

Selain itu, ada IMM, MDMC dan juga LAZISMU Malaysia.

Mengapresiasi perkembangan itu, Dadang Kahmad yang juga membawahi Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah berharap agar PCIM Malaysia menjadi bangunan yang terorganisasi atau Bunyan Marsus yang memperkuat barisan keumatan dan keindonesiaan.

Mantan Ketua PWM Jawa Barat ini juga bercerita tentang pengalamannya ketika memaparkan di hadapan ormas-ormas se-Indonesia tentang pengalaman Muhammadiyah membangun nilai kebangsaan melalui ribuan institusi pendidikan dan kesehatan.

Saat ditanya tentang asal-usul dananya, Dadang Kahmad menjelaskan ciri-ciri pergerakan Muhammadiyah.

“Ada tiga ciri yang melandasi persyarikatan yaitu ikhlas, ihsan dan ingin bermanfaat untuk orang banyak,” tandas Dadang Kahmad.

Berlandaskan hal ini, dan tentunya dengan izin Allah SWT, Muhammadiyah menjadi besar dan eksis sampai sekarang. Juga, fokus Muhammadiyah lebih ke pembinaan dan pencerdasan umat, tidak masuk ke domain politik. Di akhir sambutannya, Dadang berharap PCIM Malaysia turut mendukung program inovasi media digital Muhammadiyah serta ikut menyukseskan Muktamar Muhammadiyah tahun 2020 dengan tema memajukan indonesia mencerahkan semesta. (Laporan Tim Media PCIM Malaysia)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow