AUSTRALIA - Keberadaan Muhammadiyah Australia College (MAC) menandai satu titik momen bersejarah bagi Muhammadiyah sekaligus berperan dalam membantu memperkenalkan wajah Islam yang moderat, ramah, dan progresif kepada masyarakat Australia.

Berdasar hal itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra mengungkapkan apresiasi dan penghargaannya terhadap peran Pimpinan Cabang dan Ranting Istimewa Muhammadiyah di Australia dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, salah satunya lewat bidang pendidikan.

"Cabang maupun Ranting Istimewa Muhammadiyah di Australia dapat memainkan peran penting dalam mempererat hubungan Indonesia-Australia," ucap Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib pada (30/12) seperti dilansir muhammadiyah.or.id.

Menurut Najib, sekolah Muhammadiyah di Australia dapat menjadi jembatan budaya antara kedua negara, membawa pandangan Islam Berkemajuan yang sesuai dengan konteks masyarakat Australia yang beragam.

Meskipun secara geografis Indonesia dan Australia berdekatan, masyarakat Australia cenderung merasa lebih terhubung dengan budaya Barat. Kehadiran MAC dianggap dapat memainkan peran kunci dalam memperkenalkan Indonesia secara menyeluruh kepada masyarakat Australia melalui pendidikan.

Najib berharap bahwa ke depan, selain MAC, Muhammadiyah juga akan hadir di berbagai tempat di Australia melalui lembaga kebajikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk menjelaskan Indonesia secara lebih menyeluruh di panggung global.

Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia, Hamim Jufri, melihat kehadiran MAC di Melbourne sebagai bentuk diplomasi kebudayaan dan upaya membangun kepercayaan masyarakat Australia terhadap Indonesia. Dia menekankan bahwa MAC menjadi ujian keterampilan dalam mengelola pendidikan yang progresif, modern, dan Islami sesuai dengan standar pendidikan di Australia.

Wartawan: Fatan Asshidqi