Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Perlu Resolusi Konflik Umat Beragama
BANTUL – Lembaga Dakwah Komunitas adalah program baru yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah. “Lembaga dakwah ini adalah perkumpulan orang-orang mengurus tentang anak punk/anak jalanan, mualaf, dan lapas-lapas,” kata Muchamad Arifin, S.Ag., M.Ag., Ketua LDK PP Muhammadiyah pada materi “Resolusi Konflik Antar Umat Beragama”, di PM3NAS IMM, Sabtu (12/10).
Perbedaan itu adalah sunnatullah, tercantum dalam O.S. Al-Hujurat ayat 13. Perbedaan strata itu adalah kehendak Allah SWT, contohnya yaitu perbedaan warna kulit. Warna kulit adalah kehendak Allah, anugerah Allah yang diberikan kepada manusia. Hal terpenting bagi kita adalah bagaimana kita bisa menjadi yang terbaik dimata Allah.
“Kekayaan negara kita sangat melimpah, kekayaan negara kita tidak banyak dimiliki oleh negara lain. Kekayaan yang dimiliki Indonesia ini adalah termasuk kekayaan perbedaan,” kata Arifin.
Negara Indonesia yang terdiri banyak pulau dan daerah jelas akan ada banyak perbedaan juga dalam masyarakat Indonesia. Seringkali perbedaan yang ada di Negara Indonesia ini memicu konflik-konflik internal. Bagaimana peran kita sebagai mahasiswa supaya tidak sampai membuat perbedaan yang begitu banyak ini menjadi sebuah konflik?
Kenapa ada kalimat Bhinneka Tunggal Ika? Hal itu karena menghargai perbedaan-perbedaan di negara kita dan menjadikan perbedaan tersebut menjadi sebuah kesatuan. Perbedaan adalah nikmat yang harus disyukuri, kita ada itu karena ada perbedaan, laki-laki kumpul dengan laki-laki maka tidak ada kita, begitu pula sebaliknya, karena perbedaan itulah kita ada sekarang.
“Semua kembali kepada kehendak Allah SWT. Perbedaan bisa dikatakan sebagai aspek yang tidak dapat dihindari oleh manusia,” papar Arifin
Orang yang beriman itu jangan sampai bermusuhan.Pada hakikatnya bermusuhan itu karena nafsu, bukan merupakan orang yang beriman. Bersyukurlah atas nikmat Allah SWT atas perbedaan yang ada. Berbeda agama juga tidak boleh diganggu. Surga dan neraka itu pilihan, tidak ada paksaan untuk mengikuti kepercayaan seseorang. Maka dari itu dakwah itu mengajak, bukan memaksa.
Ketika di dalam Islam itu berbicara toleransi, itu sebenarnya ada di Muhammadiyah. Muhammadiyah sudah praktik sejak dahulu mengenai toleransi. Dengan banyaknya orang non muslim di tengah lingkungan masyarakat, Muhammadiyah tetap menjunjung tinggi toleransi.
Sikap menghargai perbedaan tapi bukan mengikuti, itulah yang namanya toleransi beragama. Seringkali kesalahan arti dimana toleransi adalah menghargai dan mengikuti, padahal itu yang salah. Toleransi itu menghargai orang lain namun tidak mengikuti atau ikut mengamalkan yang dilakukan orang tersebut.
Apa itu moderasi beragama? Moderasi beragama adalah sebuah ikhtiar untuk mengatur tata cara kehidupan orang beragama. Bukan mengatur agama itu sendiri, melainkan orang yang beragama itu yang diatur. Mencegah konflik beragama merupakan tujuan moderasi beragama. Ayat-ayat toleransi juga banyak terkandung dalam Al-Quran dan bahkan tentang agama lain pun ada.
Intoleran itu sesungguhnya adalah penyakit hati. Makanya dalam agama, penyakit hati itu dilarang tumbuh di dalam manusia. Jika tumbuh, maka itu berbahaya.
Mengapa intoleransi dan penyakit hati itu dilarang agama? Karena jika sudah intoleran maka akan berlanjut ke Radikal. Tentu selain membahayakan diri sendiri, keluarga, orang lain, bahkan Bangsa Indonesia.
Intoleran juga bisa terjadi kepada orang yang beragama, contohnya seperti Remaja 11 tahun yaitu Hatf Saiful yang bergabung dengan ISIS. Di sisi lain, Muhammadiyah itu tidak ada pengajaran untuk memusuhi orang lain.
Nana Maulana misalnya, seseorang yang dipenuhi dengan kebencian. Ia merupakan seorang teroris yang melakukan bom dengan dalih mengharapkan surganya Allah dan bidadari bidadari surga. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow