MPS PWM DIY Bagikan Paket Sembako kepada Grup Jaya Musik Malioboro

YOGYA – Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (MPS PWM DIY) mentasyarufkan paket sembako kepada komunitas Grup Jaya Musik Malioboro, komunitas difabel tuna netra. Penyerahan dilakukan di basecamp komunitas tersebut di Gambiran, Yogyakarta, Jum’at (4/3).

Hadir dalam acara ini adalah Ketua MPS PWM DIY, Ridwan Furqoni, bersama dengan tim, serta 24 orang dari Grup Jaya Musik Malioboro. Kegiatan diawali dengan sambutan Ridwan Furqoni dilanjutkan pemberian bantuan paket sembako dan tanggapan dari ketua Grup Jaya Musik Malioboro, Suroyo.

Sebelumnya, MPS PWM DIY membersamai komunitas ini untuk audiensi dengan Wakil Walikota Yogyakarta. Komunitas menyampaikan aspirasi karena tidak dapat tampil di sepanjang Jalan Malioboro pasca adanya kebijakan penataan Kawasan Malioboro. Hal ini berdampak pada hilangnya mata pencaharian mereka.

Sambil menunggu keputusan dan kebijakan setelah audiensi, MPS PWM melalui Lazismu DIY memberikan paket sembako kepada komunitas tersebut.

Ridwan Furqoni menyampaikan keprihatinannya dengan yang menimpa komunitas itu. “Kita sudah berikhtiar menyampaikan ini kepada Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai pengelola Malioboro. Mudah-mudahan ada kebijakan yang dapat mewadahi aspirasi teman-teman difabilitas netra. Sembari menunggu itu. mereka dapat mengembangkan kemampuannya untuk bermusik di tempat lain,” kata Ridwan.

Ia menambahkan, “Kami dari MPS PWM dan Lazismu DIY berbagi rizki. Mudah-mudahan bermanfaat. Jangan dilihat harganya, namun nilai kepedulian dan persaudaraannya. Tidak seberapa namun mudah-mudahan dapat bermanfaat dan menghidupkan dapur”.

Sementara itu, Suroyo menyampaikan banyak terimakasih kepada MPS PWM dan Lazismu DIY yang telah memberikan bantuan. Ia berharap, bantuan tidak hanya berhenti disini namun ada skema lain seperti pemberdayaan yang dapat memberikan dampak perubahan kepada kondisi difabilitas netra agar lebih baik kedepannya.

Saat ini Grup Jaya Musik Malioboro menunggu keputusan Pemerintah Kota Yogyakarta tentang hasil audiensi beberapa waktu lalu. (*)

Kontributor: Faatih
Editor: Heru Prasetya