PURWOKERTO – Kesatuan konsep pemberdayaan untuk penyintas narapidana teroris (Napiter) sedang direncanakan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Ihwal ini dinyatakan oleh Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, dalam kunjungannya ke stand bazar produk dampingan di Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa tengah (11/11).  

Pada bazar yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto tersebut terdapat stand napiter yang didampingi oleh Yayasan Derap Bakti Pertiwi. Stand itu disediakan agar bisa membantu menguatkan perekonomian mereka.

Dari kesempatan itu, Yamin mendorong MPM PWM Jateng untuk ikut melakukan pendampingan kepada penyintas napiter, seperti yang telah dimulai oleh MPM PWM Lampung.

“Jika nantinya sudah terpola dari beberapa PWM, program ini bisa disatukan di MPM PP Muhammadiyah,” kata Yamin.

Sambutan optimis diberikan Ketua MPM PWM Jawa Tengah, Fatchur Rochman, atas usulan Yamin. Fatchur menjelaskan, ke depannya ia akan melibatkan napiter pada agenda-agenda MPM PWM Jawa Tengah.

Penyediaan ruang pameran untuk napiter, kata Fatchur, adalah cara Muhammadiyah membantu menguatkan perekonomian mereka. Menurutnya, ekonomi menjadi faktor mereka mendekam dalam jeruji besi.

Hal senada diungkapkan oleh Adi Jihadi, Ketua Yayasan Derap Bakti Pertiwi. Dalam anggapanya, upaya pengentasan masalah teror dapat dilakukan dengan penguatan ekonomi masyarakat yang rawan menjadi sasaran perekrutan.

“Selepas menjalani pemasyarakat ini, banyak dari kami yang membutuhkan usaha untuk penghidupan keluarga. Diharapkan ada program pemberdayaan yang bisa dikerjasamakan,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu ia mengucapkan terimakasih kepada MPM PWM Jawa Tengah yang memberikan ruang untuk mengikuti pameran produk di Rakerwil ini.

Berita ini disadur mediamu.com dari muhammadiyah.or.id dengan artikel berjudul MPM PP Muhammadiyah Ikhtiar Satukan Pola Pemberdayaan untuk Napiter